Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengajak pencari kerja yang berlatar belakang sarjana pertanian ikut mengembangkan potensi pertanian yang ada di sana.
"Kita harus dapat menciptakan lapangan kerja, sebab banyak potensi hasil pertanian berbasis kearifan lokal yang dapat mengangkat daerah kita ke arah yang lebih maju dan memakmurkan masyarakat," kata Asisten II Sekda Jayawijaya Yohanis Katoleng saat menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Petra Baliem Wamena di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayapura.
Ia mengatakan pemerintah membutuhkan sarjana agribisnis dan agroteknologi sebagaimana yang dihasilkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Petra Baliem Wamena tersebut.
Ajakan itu dilakukan sebab banyak potensi pertanian di Jayawijaya yang bisa diekspor ke luar, namun hingga kini belum dilakukan karena kualitas dan produktivitas belum bisa dipertahankan secara berkesinambungan.
"Pemerintah daerah berharap wisudawan dan wisudawati Stiper Petra Baliem Wamena tidak terlalu mengandalkan untuk menjadi aparatur sipil negara, namun bagaimana dapat menciptakan peluang usaha dan inovasi di bidang pertanian, baik agribisnis maupun agroteknologi pertanian," katanya.
Ketua Stiper Petra Baliem Wamena, Fredrik Rumbiak mengatakan jumlah tenaga ahli pertanian atau sarjana pertanian yang diwisudakan pada angkatan VIII tahun 2016-2017 sebanyak 52 orang.
Pada pelaksanaan wisuda yang berlangsung di Gedung Bazda Wamena itu, ia juga mengajak mereka untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pencari kerja lainnya, dengan menerapkan ilmu yang diperoleh.
"Alumnus Stiper Petra Baliem Wamena harus menjadi agen perubahan bangsa, dengan bekerja keras, jujur dan disiplin," katanya. (*)
"Kita harus dapat menciptakan lapangan kerja, sebab banyak potensi hasil pertanian berbasis kearifan lokal yang dapat mengangkat daerah kita ke arah yang lebih maju dan memakmurkan masyarakat," kata Asisten II Sekda Jayawijaya Yohanis Katoleng saat menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Petra Baliem Wamena di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayapura.
Ia mengatakan pemerintah membutuhkan sarjana agribisnis dan agroteknologi sebagaimana yang dihasilkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Petra Baliem Wamena tersebut.
Ajakan itu dilakukan sebab banyak potensi pertanian di Jayawijaya yang bisa diekspor ke luar, namun hingga kini belum dilakukan karena kualitas dan produktivitas belum bisa dipertahankan secara berkesinambungan.
"Pemerintah daerah berharap wisudawan dan wisudawati Stiper Petra Baliem Wamena tidak terlalu mengandalkan untuk menjadi aparatur sipil negara, namun bagaimana dapat menciptakan peluang usaha dan inovasi di bidang pertanian, baik agribisnis maupun agroteknologi pertanian," katanya.
Ketua Stiper Petra Baliem Wamena, Fredrik Rumbiak mengatakan jumlah tenaga ahli pertanian atau sarjana pertanian yang diwisudakan pada angkatan VIII tahun 2016-2017 sebanyak 52 orang.
Pada pelaksanaan wisuda yang berlangsung di Gedung Bazda Wamena itu, ia juga mengajak mereka untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pencari kerja lainnya, dengan menerapkan ilmu yang diperoleh.
"Alumnus Stiper Petra Baliem Wamena harus menjadi agen perubahan bangsa, dengan bekerja keras, jujur dan disiplin," katanya. (*)