Jayapura (Antaranews Papua)- Puskesmas Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mencatat 495 anak terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Kepala Puskesmas Kimaam Maris Herlina Mice ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Jumat, menjelaskan dari hasil pendataan yang dilakukan sejak September 2017 hingga Januari 2018 sebanyak 495 anak terserang penyakit ISPA.
"Rata-rata anak yang terserang penyakit itu berusia tujuh tahun," kata Maris Herline Mice.
Sedangkan untuk orang dewasa yang terkena penyakit ISPA sebanyak 19 orang.
Tak hanya ISPA, kata dia, dari data itu sebanyak 138 warga terkena penyakit malaria, diare 45 orang, penyakit gatritis 51 orang, dan penyakit Asma sebanyak 18 orang.
Kemudian warga yang terkena penyakit kulit sebanyak 18 orang. Meski demikian, Puskesmas Kimaan sudah menangani beragam penyakit itu.
Ia menambahkan, dari hasil pendataan sekaligus penelusuran yang dilakukan sejak September 2017 hingga Januari tahun ini, tidak ditemukan pasien anak yang terkena penyakit campak dan gizi buruk.
"Tidak ada penyakit campak dan gizi buruk karena puskesmas selalu memberikan tambahan asupan gizi kepada anak-anak, yang dilakukan dalam dua bulan sekali," ujarnya. (*)
Kepala Puskesmas Kimaam Maris Herlina Mice ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Jumat, menjelaskan dari hasil pendataan yang dilakukan sejak September 2017 hingga Januari 2018 sebanyak 495 anak terserang penyakit ISPA.
"Rata-rata anak yang terserang penyakit itu berusia tujuh tahun," kata Maris Herline Mice.
Sedangkan untuk orang dewasa yang terkena penyakit ISPA sebanyak 19 orang.
Tak hanya ISPA, kata dia, dari data itu sebanyak 138 warga terkena penyakit malaria, diare 45 orang, penyakit gatritis 51 orang, dan penyakit Asma sebanyak 18 orang.
Kemudian warga yang terkena penyakit kulit sebanyak 18 orang. Meski demikian, Puskesmas Kimaan sudah menangani beragam penyakit itu.
Ia menambahkan, dari hasil pendataan sekaligus penelusuran yang dilakukan sejak September 2017 hingga Januari tahun ini, tidak ditemukan pasien anak yang terkena penyakit campak dan gizi buruk.
"Tidak ada penyakit campak dan gizi buruk karena puskesmas selalu memberikan tambahan asupan gizi kepada anak-anak, yang dilakukan dalam dua bulan sekali," ujarnya. (*)