Wamena (Antaranews Papua) - Sebanyak 12 jembatan yang menghubungkan Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, hingga kini masih menggunakan konstruksi kayu sehingga mudah rapuh dan rentan menghambat aktivitas masyarakat setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lanny Jaya Tan Wanimbo, yang dihubungi melalui telepon selulernya dari Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan karena masih menggunakan konstruksi kayu maka harus terus diperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

"Selama ini akses 12 jembatan di Lanny Jaya ini terbuat dari kayu sehingga umurnya tidak lama dan cepat rusak. Kami minta pemerintah Provinsi Papua melalui balai jalan dan jembatan melihat masalah ini karena jalan ini merupakan jalan nasional," katanya.

Akibat masih sering rusak, pihaknya melakukan perbaikan dengan bahan seadanya misalnya menggunakan kayu apa adanya agar masyarakat tidak kesulitan akses transportasi.

"Kami berharap jembatan-jembatan ini diganti dengan jembatan permanen yang terbuat dari beton, sehingga tidak mudah patah, mengingat jika arus transportasi jalan darat terhambat maka masyarakat di Lanny Jaya dan daerah lainnya kesulitan mendapatkan bahan pokok," katanya.

Ia menyontohkan satu unit jembatan yang terputus pada Kamis (15/2) yang menyebabkan aktivitas lalu lintas lumpuh, adalah jembatan Kali Yogun namun sudah dibangun jembatan darurat pengganti.

"Akibat aktivitas lumpuh sehingga kita coba tangani secara darurat secepatnya, sedangkan untuk jembatan yang permanen merupakan tanggung jawab balai tetapi karena masyarakat membutuhkan arus transportasi maka kita tangani sementara," katanya.

Ia berpesan kepada sopir angkutan barang dan penumpang yang melalui jalur itu agar memperhatikan kapasitas daya angkut, sebab jika daya angkut melebihi kapasitas jembatan maka bisa berdampak terjadi kecelakaan. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024