Jayapura (Antaranews Papua) - Uskup Jayapura Mrg Leo Laba Ladjar mengajak umat Katolik di daerah itu untuk menghindari praktik politik kotor seperti tawaran mahar politik, korupsi dan kolusi hanya mementingkan uang dan kekuasaan semata.

Ajakan ini disampaikan oleh Uskup Jayapura dalam rapat koordinasi (rakor) Kerawam Keuskupan Regio Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Uskup Leo menyarankan agar umat Katolik di Tanah Papua memberikan sumbangan dalam pembangunan politik di Papua dalam bentuk yang positif.

"Pembangunan politik yang dimaksud bukan untuk kekuasaan semata, tapi harus berkaitan dengan kekuatan rohani, sesuai? visi misi Katolik untuk pembangunan masyarakat di Papua," katanya.

Menurut dia, pembangunan politik yang dimaksud juga harus berdasarkan semangat Injil untuk menjadi garam dan terang dunia.

"Jangan mengejar kepentingan pribadi atau golongan. Tapi wujudkan cita-cita membangun politik dan kemasyarakatan sesuai misi Katolik yang membangun masyarakat sejahtera, adil dan damai," kata Uskup Leo.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal yang membuka kegiatan tersebut berharap masyarakat Papua harus aktif mengambil peran dalam membangun daerahnya dan menjadi kekuatan baru untuk contoh bagi Indonesia.

Apalagi pilkada serentak 2018 di Bumi Cenderawasih akan dilaksanakan di tingkat provinsi dan di tujuh kabupaten yakni di Kabupaten Puncak, Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Paniai dan Mamberamo Tengah, serta di Kabupaten Biak Numfor.

"Pemprov Papua berterima kasih kepada para uskup dari lima regio yang hadir dan para panitia yang telah menggagas kegiatan ini, untuk mempersiapkan generasi dan tokoh dari umat Katolik dalam pembangunan sosial politik di tanah ini," katanya.

Sedangkan Ketua Panitia Rakor Kerawam Keuskupan Regio Papua, Peter menyebutkan tujuan digelarnya rakor untuk mencari pemahaman bersama bagi pembangunan masa depan masyarakat Papua di bidang politik dan sosial budaya.

"Umat Katolik harus menjadi terang bagi semua warga disini dengan memberikan pemahaman yang baik dan benar dalam berpolitik santun dan damai," katanya.

Dalam rakor tersebut juga dirangkai dengan seminar nasional yang mengusung tema `Peran Umat Katolik Dalam Pembangunan Politik di Tanah Papua` yang menghadirkan delapan narasumber yakni Kiki Syahnakri akan mempresentasikan Dinamika Politik Nasional, Mulyawan Margadana dan Putut Prabantoro dengan pembahasan Kerasulan Politik Orang Katolik - Perspektif Nasional.

Narasumber lainnya yakni Vitalis Yumte dan Saul Wanimbo membahas topik Kerasulan Politik Orang Katolik-Perspektif Papua, Restu Hapsari membahas Etika Pelaku Politik-Perspektif Nasional,

Ada juga nara sumber Latifa Anum Siregar membahas Etika Politik dan Persoalan Politik Papua-Perspektif Papua serta Kombes Pol Sri Suari dalam bahasan Politik dan Korupsi-Perspektif Penegak Hukum.  (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024