Jayapura (Antaranews Papua) - Calon Gubernur (Cagub) Papua John Wempi Wetipo memaknai angka dua pada nomor urut pasangan calon sebagai suatu isyarat kemenangan pada pemilihan gubernur (pilgub) 27 Juni 2018.

"Angka dua itu merupakan angka yang tepat, karena hari ini adalah tanggal 21. Angka dua disebutkan duluan, dua satu, bukan satu lalu dua," kata Wetipo dalam sambutan usai pencabutan nomor urut di halaman sekretariat KPU Papua, Kota Jayapura, Rabu.

Wetipo dengan pasangannya Habel Melkias Suwae juga didukung oleh dua partai pengusung PDI-Perjuangan dan Gerindra, sehingga angka dua didefinisikan sebagai isyarat penting.

Pada momentum itu, bupati dua periode di Kabupaten Jayawijaya itu menyampaikan terima kasih kepada Lukas Enembe dan Klemen Tinal, yang telah mengajarkannya cara berpolitik, sehingga mengantarkannya pada panggung untuk maju sebagai orang nomor satu di Papua.

"Hari ini saya berterima kasih kepada `kaka` Lukas Enembe, dan tadi beliau sampaikan saya adalah adik Wempi. Tapi saya mau katakan bahwa adik iniah yang bawa kaka Lukas menjadi gubernur, karena saya ada juru kampanye pada lima tahun lalu," katanya disambut yel-yel pendukung dan simpatisannya.

John kembali menegaskan bahwa angka dua adalah angka kemenangan baginya dan wakilnya Habel Melkias Suwae dalam pertarungan pemilihan gubernur Papua periode 2018-2023.

"Kenapa saya pilih `kaka` Habel, karena `bapa` saya adalah Habel. Dan saya yakini mendapat restu bahwa kami akan menang," katanya.

Dalam rapat pleno rapat terbuka pencabutan nomor urut calon gubernur/wakil gubernur yang di mulai pada pukul 11.40 WIT dan berakhir pukul 13.30 WIT, KPU Papua menetapkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae meraih nomor urut 2

Sementara, pasangan calon Lukas Enembe-Klemen Tinal mendapat nomor urut 1 sesuai dengan hasil pencabutan undian yang dilakukan.

Jalannya rapat pleno tersebut berlangsung lancar dan aman, dibawah penjagaan dan pengawasan ketat aparat kepolisian dari Polres Jayapura Kota, dibantu Brimob dan Shabara Polda Papua. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024