Jayapura (Antaranews Papua) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengundang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua drg Aloysius Giyai untuk mempresentasikan penerapan satuan tugas pelayanan kesehatan kaki telanjang, terbang, dan terapung, yang dianggap cukup efektif.

"Ternyata Kemenkes melihat bahwa sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan Dinkes Provinsi Papua berbentuk satgas kaki telanjang, terbang dan terapung itu sangat efektif, sehingga hari ini saya diundang untuk presentasi hal itu Kemenkes," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai, di Jayapura, Selasa.

Satgas kaki telanjang merupakan tim kesehatan yang menjangkau pasien di daerah pedalaman dengan cara berjalan kaki, sementara Satgas terbang menjalankan misi yang sama namun menggunakan transportasi udara (penerbangan perintis).

Sedangkan satgas terapung melaksanakan misi pelayanan kesehatan menggunakan perahu motor untuk menjangkau daerah pedalaman dan pesisir di Papua.

Ketiga jenis satgas pelayanan kesehatan itu menyesuaikan dengan topografi di Papua yakni lokasi permukiman penduduk di kawasan pegunungan, rawa-rawa, dan daerah kepulauan.

Aloysius mengatakan Dinkes Papua sudah menerapkan pelayanan kesehatan melalui satgas kaki telanjang, terbang dan terapung sejak tiga tahun terakhir ini.

"Karena dianggap efektif maka sistem pelayanan kesehatan kaki telanjang, terbang dan terapung itu akan diperluas lagi di tahun ini hingga ke depannya," ujarnya.

Ia meyakini setelah mempresentasikan hal itu di kantor Kemenkes, maka pemerintah pusat akan mendukung pendanaan untuk membiayai pelayanan satgas kesehatan yang sudah dibentuk oleh Dinkes Papua dan sudah melakukan pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman.

"Rencananya Kemenkes topang dana untuk membiayai pelayanan satgas kijang, terbang dan terapung, akan tetapi setelah mendengar presentasi yang disampaikan. Nanti kita lihat perkembangannya," ujarnya.

Aloysius menambahkan tiga jenis satgas kesehatan itu dibentuk dan diturunkan ke masing-masing kampung untuk melayani kesehatan warga di pedalaman Papua, demi mewujudkan visi-misi Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Misi dari pak Gubernur di bidang kesehatan itu ada dua yakni pertama aksesibilitas pelayanan kesehatan dan kedua meningkatkan kualitas hidup derajat kesehatan rakyat," ujarnya.

Artinya, kata dia, kampung-kampung yang hingga kini belum tersentuh pelayanan kesehatannya harus dijangkau dan dan kualitas derajat kesehatan masyarakatnya harus ditingkatkan.

Tujuan tersebut tidak akan tercapai jika hanya menggunakan pelayanan model lama, petugas kesehatan menunggu di puskesmas.

Tim satgas yang diturunkan baik kaki telanjang, terbang, dan terapung terdiri dari dokter, bidang, perawat, ahli gizi, tenaga analis, tenaga kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, dan asisten apoteker.

"Tahun ini, Dinkes Papua menurunkan sebanyak 10 orang satgas kijang dan terapung ke Kabupaten Asmat dan juga pedalaman Korowai untuk melakukan pelayanan kesehatan selama dua tahun," ujarnya.  (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024