Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua mengimbau warga di Bumi Cenderawasih untuk tidak terprovokasi dengan berbagi isu saat proses pentahapan pelaksanaan pemilu 2018.

Imbauan ini sengaja disampaikan oleh Ketua Bawaslu Provinsi Papua Fegie Y Wattimena di Kota Jayapura, Selasa, guna menyikapi aksi anarki yang terjadi di Kampung Bapouda, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, pada Sabtu pekan kemarin.

Dalam aksi anarki tersebut dikabarkan calon bupati petahana Hengki Kayame mengalami luka-luka setelah mobil pribadi miliknya dihadang dan dirusak oleh sekelompok warga di Kampung Bapouda, Enarotali, Kabupaten Paniai.

"Kami harapkan agar masyarakat tidak terpicu dengan isu yang memecah bela terkait pilkada, tetap tenang sehingga pilkada damai yang kami harapkan tetap terlaksana," katanya.

Untuk itu, kata dia, Bawaslu Papua bersama pihak terkait seperti Polda Papua, Kodam XVII/Cenderawasih, para tokoh agama dan Pemerintah Provinsi Papua pada Senin (12/3) telah melaksanakan doa bersama.

Selain itu juga sosialisasi kampanye pilkada damai yang digelar di Kota Jayapura untuk meminta dukungan dari semua pihak guna mewujudkan pesta demokrasi yang lancar dan aman.

Sementara, mengenai insiden di Paniai, Feggie mengaku tidak tahu persis karena tidak berada di lokasi peristiwa namun telah melihat sejumlah informasi yang diberitakan oleh beberapa media cetak dan elektronik.

"Saya konfirmasi ke Ketua Panwaslu Paniai, tapi dia mengaku sedang di Nabire. Tapi informasi yang masuk ke saya bahwa pada saat mau deklarasi kampanye damai ada keributan, itu di luar kehendak kita, kita tidak mau itu terjadi," katanya.

Ketika ditanya, apakah keributan atau insiden terjadi ada kaitannya dengan dibatalkannya tiga pasangan calon dari jalur independen yakni Yehuda Gobai-Yan Tebay, Yunus Gobay-Markus Boma dan Naftali Yogi-Marthen Mote oleh KPU Paniai yang merujuk keputusan Panwaslu setempat? Feggie mengaku bahwa hal itu belum diketahui pasti.

"Nantikan dari laporan yang masuk dan berita yang ada akan dicek dan diselidiki, barulah bisa diketahui duduk persoalannya," kata Feggie.

Sementara itu, Polres Paniai menangani kasus perusakan mobil pribadi milik calon bupati (cabup) Hengki Kayame yang dilakukan oleh sekelompok massa di Kampung Bapouda, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Kota Jayapura, Minggu (11/3) malam, mengatakan kasus tersebut terjadi pada Sabtu (10/3) siang sekitar pukul 15.10 WIT, di Kampung Bapouda, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai.

"Mobil pribadi merek Toyota jenis Hilux Doubel Cabin dengan nomor polisi DS 111 HK, milik Hengki Kayame dirusak oleh massa," katanya.(*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024