Timika (Antaranews Papua) - Seluas 80 hektare sawah di wilayah Kampung Limau Asri, Kabupaten Mimika, Papua terancam gagal panen pada April 2018.

Kepala Dinas Pertanian Mimika, Yohana Paliling di Timika, Selasa mengatakan sebanyak 80 hektare tersebut adalah milik kelompok tani Makmur Jaya dan Manunggal Jaya di Distrik Iwaka yang merupakan program tahun 2017 Dinas Pertanian bersama petani di Timika.

Menurut Yohana ancaman gagal panen tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor seperti adanya hama, pengairan yang tidak optimal dan ketekunan petani.

"Ada beberapa petani yang tidak merawat padinya dengan baik. Mereka membiarkan rumput tumbuh bersama dengan padi dan itu mimicu munculnya hama," kata Yohana.

Selain tidak merawat padi dengan baik, factor pengairan menurut Yohan juga merupakan faktor lain yang bisa menyebabkan gagal panen.

Menurutnya, saluran irigasi yang telah dibangun beberapa tahun terakhir oleh Pemkab Mimika belum dapat mengairi sawah-sawah petani. Petani sering kekurangan air sehingga tidak adanya sirkulasi air di sawah.

"Irigasi itu belum membantu petani, berbeda dengan yang ada di Mulia Kencana, SP7, walau hanya baru ada saluran sekunder teapi debit airnya besar maka petani yang alirkan sendiri gunakan pompa air," tutur Yohana.

Untuk mengairi sawah di Kampung Limau Asri, petani hanya mengandalkan air bawah Tanah dari empat sumur dengan kedalaman 30 meter lebih yang dibangun Dinas Pertanian dua tahun lalu dan dinilai tidak memadai.

Mengantisipasi terjadinya gagal panen, pihak Dinas Pertanian Mimika segera melakukan pertemuan dengan para petani, penyuluh Pertanian dan pihak TNI untuk mencari jalan keluar agar tidak terjadi gagal panen.

Sebelumnya 2018 ini, Dinas Pertanian menargetkan panen padi seluas 600 hektare dari kelompok tani binaan yang tersebar di beberapa distrik pinggiran kota seperti di Distrik Iwaka dan Wania serta Mimika Timur.(*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024