Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua memastikan takaran BBM di lembaga penyalur (SPBU) akurat sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak merugikan konsumen.

Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII, Fanda Chrismianto, di Jayapura, Minggu, menjelaskan pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan kepada lembaga penyalur, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

"Pertamina melakukan pemeriksaan secara periodik. Ada 'SPBU Pasti Pas' dan ada 'SPBU Belum Pasti Pas', tapi prosedurnya semua sama, artinya mereka juga diminta untuk mengawasi hal yang terkait dengan kualitas dan kuantitas," ujarnya.

Ia menjabarkan ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi keakuratan penyaluran BBM, bisa dari sisi teknis (peralatan) dan juga manusianya.

Namun Fanda memastikan setiap konsumen bisa mempertanyakan kepada pengelola SPBU mengenai kualitas dan kuantitas BBM yang mereka beli.

"Untuk SPBU yang diketahui nozzlenya melebihi batas toleransi yang diizinkan, maka nozzle itu akan kita tutup dan diminta kepada pengelolanya untuk melakukan tera ulang," kata dia.

Hal serupa pun diberlakukan di lembaga penyalur di wilayah pegunungan atau daerah terpencil.

Hanya saja, alat yang digunakan berbeda dengan lembaga penyalur yang ada di wilayah perkotaan. Hal tersebut juga tergantung dari kondisi di daerah setempat.

"Penyalur BBM di pegunungan omsetnya tidak sebesar seperti yang di Jayapura jadi investasinya juga berbeda, mereka masih menggunakan canting dan drum, tetapi tetap ada teranya bukan canting biasa," kata Fanda. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024