Wamena (Antaranews Papua) - Dua sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, dinyatakan sudah tidak operasional atau tutup terhitung sejak  2016 karena tidak ada guru.

Sejak 2016 pun dua sekolah itu yakni SMP Niniki dan SD Niniki di Distrik Pyramid tidak lagi mengusulkan siswa untuk mengikuti Ujian Nasional yang diselenggarakan di seluruh kabupaten itu.

"SMP di Jayawijaya jumlahnya sebenarnya 33 tetapi karena satu sekolah tidak operasional, yaitu SMP Niniki Pyramid, jadi yang ikut UN adalah 32 SMP," kata Ketua Panitia Ujian Nasional Kabupaten Jayawijaya Hasuka Hisage di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa.

Menurut dia, belum dilakukan pengecekan langsung ke lokasi terkait nasib anak usia sekolah di Distrik Pyramid pasca tidak beroperasinya dua sekolah tersebut.

"Dari tahun 2015 atau 2016 sudah tidak beroperasi, itu SD, SMP sekarang tidak operasional karena gurunya tidak ada di sana. Anak-anak di situ kita belum cek karena sekolahnya tidak operasional," katanya.

Apabila sekolah itu sudah beroperasi, akan diupayakan agar bisa terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) agar bisa ditempatkan guru di sana.

"Murid di sana bisa sekolah di SMP Negeri 2 Pyramid karena jaraknya dekat antara SMP Niniki dengan SMP Pyramid, sehingga mungkin anak mereka bisa masuk di sana. Kemudian SD itu mereka bisa masuk ke SD Pyramid karena jaraknya dekat," katanya.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2018 sekolah pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jayawijaya sebanyak sembilan sekolah, yang terdiri dari dua SMP, dua SMA serta lima SMK.

"SMP Yasores, SMP YPPK Wamena, SMA Negeri Wamena, SMA PGRI Wamena, SMK ada lima sekolah, hanya yang tidak ikut UNBK adalah SMK Negeri karena lokasi lebih jauh sehingga aksesnya tidak ada, lampunya juga susah sehingga tahun ini mereka tidak ikut UNBK," katanya.

Berdasarkan data dinas pendidikan setempat, pada tahun 2018 sebanyak 7.792 peserta akan mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan dilakukan di 112 SD, 32 SMP, serta sejumlah SMA, SMK dan beberapa pusat kegiatan belajar masyarakat. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024