Biak (Antaranews Papua) - Mewujudkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen di SMA-/SMK Provinsi Papua membutuhkan waktu karena persoalan paling mendasar dihadapi sekolah di Papua belum meratanya fasilitas sarana komputer dimiliki sekolah.

"UNBK dapat diselenggarakan sekolah jika pemerintah daerah membantu sekolah dengan peralatan komputer, pemasangan jaringan internet dan ketersediaan jaringan listrik," ujar Ketua Dewan Pendidikan Biak Hendri Jan Rumkabu di Biak.

Ia mengakui kendala paling banyak dihadapi sekolah yang akan melaksanakan UNBK hampir merata yakni tidak memiliki fasiitas komputer hingga ketiadaan jaringan internet.

Hendri Rumkabu menilai keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan UNBK 100 persen di 29 kabupaten/ dan ota di Provinsi Papua sangat membutuhkan waktu.

"Program UNBK dilaksanakan sudah tiga tahun, ya untuk kesiapan sekolah-sekolah di Biak Numfor sudah baik, ya untuk sekolah diluar kota hampir mustahil mengelar UNBK karena tidak terkoneksi dengan jaringan internet dan tak punya fasillitas komputer," ujarnya.

Ketua Dewan Pendidikan Hedri Jan Rumkabu menginginkan pemerintah daerah harus menganggarkan bantuan peralatan komputer untuk sekolah-sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK tahun 2019-2020.

Tanpa adanya bantuan langsung pemkab dalam menyiapkan fasilitas komputer dalam jumlah besar, menurut Hendri Rumkabu, untuk merealiasikan UNBK 100 persen di tanah Papua sangat sulit diterapkan.

Ia mengakui target untuk menyelenggarakan UNBK 100 persen sangat membutuhkan waktu hingga dua sampai tiga tahun kedepan mengingat kendala geografis di berbagai kabupaten-kota Provinsi sangat klasik yakni keterbatasan jaringan internet dan keteresediaan listrik hingga fasilitas komputer.

Belum kuasai teknologi
Kendala lain untuk menyelenggaraan UNBK, menurut Hendri Runkabu, karena tidak semua siswa di berbagai sekolah menguasai teknologi komputer.

"Faktor kemampuan siswa mengoperasikan komputer juga harus dipersiapkan sejak saat ini jika pemerintah menginginkan sekokah menyelenggaraan UNBK 100 persen," katanya.

Pengawas Ujian Nasional Dinas Pendidikan Pengajaran Papua J.Hutasoit mengatakan penyelenggaraan UNBK tahun 2018 merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelaksanaan UNBK di sekolah, lanjut Hutasoit, dapat terlaksana jika fasilitas komputer dan jaringan ienternet di sekokah telah terpasang.

"Syarat menyeleneggarakan UNBK harus punya peralatan komputer,jaringan internet hingga sarana penunjang lain seoerti listrik harus ada," katanya.

Ia mengakui jika pemerintah daerah sudah menyiapkan fasiitas peralatan untuk UNBK di berbagai sekolah maka keinginan untuk melaksanakan UNBK 100 persen dapat saja diwujudkan.

Jajaran Dinas Pendidikan Papua, lanjut Htasoit, sangat berharap setiap sekolah di 29 Kabupaten dan kota Provinsi Papua sudah harus mendesain kesiapan untuk penyelenggaraan UNBK.

"Ya masalah sekolah punya jarigan server internet dan peralatan komputer mutlak harus terpasang di sekolah sehingga bisa siap menjalankan program tahunan UNBK," harap pengawas UN Provinsi Papua Hutasoit.

Untuk saat ini, lanjut Hutaosit, belum semua sekolah di kabupaten- kota Provinsi Papua menyelenggarakan UNBK 100 persen, karena faktor utama yang paling menonjol ketiadaan jaringan internet maupun dukungan peralatan komputer.

Program kedepan, menurut Hutaosit, karena penyelenggaraan UNBK merupakan agenda nasional pendidikan maka setiap kabupaten-kota melalui dinas pendidikan harus mempu menyiapkan sarana penunjang UNBK.

"Untuk sekolah yang jauh terdepan terpencil dan tertinggal menjadi masalah serius untuk penyelengaraan UNBK, ya ini menjadi tantangan bagi pemerintah karena wilayah Papua kondisi geografis sangat mencolok dibanding daerah lain," ungkap Hutaosit.

23 sekolah UNBK
Sementara itu, untuk penyelenggaraan UNBK tingkat SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Biak Numfor telah siap sebanyak 23 sekolah menyelenggarakan.

Kepala Dinas Pendidikan Biak Tineke Mansnembra di Biak mengakui 23 sekolah penyelenggaraan UNBK di Biak Numfor terdiri SMK tiga sekolah, SMA delapan sekolah serta SMP 12 sekolah.

"Untuk kegiatan UNBK tingkat SMA-SMK di kabupaten-kota Provinsi Papua dimulai serentak 3 April 2018, ya hari pertama kegiata ujian nasional berbasis komputer dan ujian nasional kertas pensil berjalan lancar sesuai jadwal," harap Kadis Pendidikan Biak Tineke Mansnembra.

Ia mengharapkan siswa siswi peserta UNBK tingkat SMK dan SMA di Kabupaten Biak Numfor dapat menjaga kesehatan dengan baik selama jadwal ujian berlangsung.

Secara umum penyelenggaraan UNBK SMK, menurut Tineke Mansnembra, sejak 3-6 April di Kabupaten Biak Numfor berjalan lancar hingga selesai.

"Pelaksanaan ujian nasional harus sukses di Kabupaten Biak Numfor, ya ada dua metode sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer dan Berbasis Kertas Pensil," ujarnya.

Untuk progra kedepan, lanjut Kadis Pendidikan Tineke Mansnembra, Kabupaten Biak Numfor berencana akan meningkatkan julah sekolah penyelenggaraan UNBK.

"Dinas pendidikan Biak sudah bertekad untuk meningkatkan layanan pendidikan dengan mendorong sekolah melaksanakan UNBK di tahun depan, ya ini menjadi komitmen pemerintah daerah," demikian Kadis Pendidikan Biak Tineke Mansenmbra.

Rincian peserta Ujian Nasional data dinas penddiikan Biak Numfor dilaporkan SD sebanyak 3.362 siswa, SMP sebanyak 3.196 siswa dari 57 sekolah, SMA sebanyak 1.700 siswa dari 19 sekolah dan SMK sebanyak 695 siswa dari tujuh sekolah.

Mata pelajaran yang diujikan dalam UNBK dan UNKP sejak 3-6 April 2018 diantaranya bidang studi Bahasa Indonesia Matematika, Bahasa Inggeris dan Teori Kejuruan

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Biak, sekolah penyelenggara UNBK tingkat SMA sebanyak 11 sekolah yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, SMA Katolik YPPK, SMA Yayasan Pendidikan Kristen 1 (YPK), SMA YPK2, SMA Yapis, SMA YPK IAS serta SMA Sup Byaki Fiyadi.

Sedangkan sekolah penyelenggara UNBK jenjang pendidikan SMK ada tiga sekolah diantaranya SMK YPK 1, SMA YPK 2 serta SMA Yayasan Pendidikan Islam.

Sementara jenjang pendidikan SMP-MTs di Biak penyelenggara UNBK 2018 yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP negeri 3, SMP Negeri 5, SMP YPK, SMP YPPK, SMP Yapis, SMP YPK Ias, SMP YPK Ruth Yenures, MTs Babussalam, SMP YPK Efata Wafnor serta SMP Sup Byaki Fyadi.

Kondisi alam gegrafis Papua membangun sekolah tersebar di daerah yang bergunung, berlembah dan kepulauan menjadi tantangan tersendiri untuk mewujudkan impian melaksanakan UNBK 100 persen.

Komitmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealiasikan penyelenggaraan UNBK di sekolah seluruh Indonesia diharapkan dapat menjadi pemicu bagi sekolah dan ssiwa untuk dapat menikmati sistem Ujian Nasional berbasis komputer. (*)

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024