Jayapura (Antaranews Papua) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua mulai mengerjakan proyek pembangunan untuk pemanfaatan air baku dari Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, agar ke depan terdapat suplai air baku untuk pemenuhan kebutuhan di kawasan Jayapura dan sekitarnya.

Kepala BWS Papua, Yulianus Mambrasar, di Jayapura, Jumat, menjelaskan, proyek tersebut akan berlangsungs elama dua tahun anggaran, di mana pekerjaan utamanya akan dilakukan pada 2019.

"Dana yang sudah dialokasikan untuk pembagunan tahun ini sebesar Rp16 miliar dan tahun depan Rp103 miliar. Jadi semuanya kurang lebih Rp119 miliar," ujarnya.

Ia memaparkan untuk tahun ini pekerjaan yang dilakukan lebih pada penyiapan lahan agar pada 2019 proyek pembangunan utamanya bisa dilakukan sesuai rencana.

Menurut dia hingga kini proses pembangunan sudah mencapai 15 persen dan diharapkan pada ahir tahun bisa 40 persen.

Mambrasar menyebut proyek tersebut sangat penting karena kini debit air baku untuk memenuhi kebutuhan di Jayapura sudah tidak cukup sehingga diperlukan sumber air baru.

"Jika dalam pembagunannya nanti sudah selesai, maka debit air yang dihasilkan diharapkan bisa mendukung kekurangan air yang selama ini di keluhkan warga, khusus nya di Kota dan Kabupaten Jayapura," kata dia.

Hanya ia mengingatkan pembangunan proyek tersebut bukan untuk dijadikan sumber air utama, tetapi hanya untuk memenuhi kekurangan yang ada karena Danau Sentani merupakan wilayah konservasi yang kelestariannya harus dijaga.

Sebelumnya, Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura sempat menyatakan masyarakat Jayapura sudah tidak bisa berharap banyak dari mata air Cyclop karena penurunan debit airnya sangat drastis, terutama di beberapa titik seperti Entrop dan Kamp Wolker.

Ia menegaskan perlu sumber air dari tempat lain untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat, dan lokasi yang paling memungkinkan adalah Danau Sentani yang diperkirakan mampu memberikan pasokan air dengan kapasitas 1.100 liter per detik. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024