Jakarta (Antaranews Papua) - Seorang bocah berusia enam tahun terluka akibat ledakan diduga bom di rumah kontrakan di Jalan Pepaya RT 01 RW 01 Pogar Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis sekitar pukul 11.30 WIB.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi Antara.

"Ya benar, tiga ledakan," kata Barung dalam pesan singkat (SMS).

Frans mengatakan ledakan itu mengakibatkan seorang bocah berusia enam tahun mengalami luka.

"Anak tersebut merupakan anak orang yang mengontrak rumah," ucap Frans.

Menurut Frans, dari keterangan saksi bernama Hariono (52), ledakan berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni oleh satu keluarga. Saksi yang mendekati rumah kontrakan tersebut pascaledakan pertama, mengaku sempat menghirup bau mesiu.

Kemudian saat terjadi ledakan kedua, saksi melihat seseorang keluar, pergi dari rumah kontrakan tersebut sambil membawa tas ransel. Tak lama kemudian polisi mengejar orang tersebut dan terjadi ledakan ketiga dari jalan perkampungan.

Kini, Kepolisian Resor Pasuruan, Jatim terus menyelidiki ledakan di salah satu rumah warga di Pogar, Bangil, itu.  

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan ledakan tersebut tergolong berdaya ledak rendah atau "low eksplosif" karena kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu besar.

"Termasuk dalam ledakan rendah, karena yang rusak hanya kaca-kaca rumah dan juga asbes rumah saja," katanya saat mengunjungi lokasi kejadian di Pasuruan.

Ia mengemukakan, pihak kepolisian telah menjinakkan sisa-sisa bahan peledak yang ada di dalam rumah, dan memasang garis polisi di lokasi kejadian supaya tidak ada warga yang masuk.

"Kami juga menyita beberapa buku yang berisi tentang jihad. Namun demikian, kami masih belum menemukan masuk dalam jaringan yang mana karena proses penyelidikan masih terus dilakukan," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk korban anak pelaku sudah dalam penanganan medis di rumah sakit karena luka yang diderita tidak terlalu parah.

"Sedangkan istri yang bersangkutan saat ini sedang dalam pemeriksaan pihak kepolisian, karena istri korban tidak mengalami luka pada saat ledakan tersebut terjadi," ujarnya.

Ia mengatakan identitas pelaku sudah dikantongi dan dalam pengejaran petugas di mana kondisi korban saat ini mengalami luka-luka.

"Bahkan ada laporan yang mengatakan kalau korban sempat ditembak dengan menggunakan senapan angin oleh warga. Selain itu, yang bersangkutan juga sempat menyerang kapolsek," ungkapnya.

Kapolda menjelaskan bahwa sebelumnya terjadi ledakan dari dalam rumah, warga sekitar mengira ada ledakan tabung elpiji, sehingga sejumlah warga berinisiatif untuk menolong korban ledakan.

"Namun, pada saat akan ditolong, yang bersangkutan malah mengancam dengan akan meledakkan bom yang disimpan di dalam tas ransel. Kemudian yang bersangkutan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor," ujar Irjen Machfud.

Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengatakan pihaknya masih belum bisa memastikan sumber ledakan tersebut berasal dari apa.

"Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari tim penjinak bahan peledak," ucapnya.

Kini, polisi memasang garis polisi dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian supaya tidak ada warga yang mendekat.

Beberapa orang warga juga memilih untuk berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk melihat peristiwa tersebut.

Sedangkan petugas kepolisian juga berjaga untuk menghalau masyarakat supaya tidak mendekat.

Pewarta : Anita Permata Dewi dan Indra Setiawan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024