Jayapura (Antaranews Papua) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perindo di dua kabupaten di Provinsi Papua, terlambat mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, karena berbagai persoalan teknis.

Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Perindo Provinsi Papua Raflus Doranggi di Jayapura, Minggu, mengemukakan pengurus DPD di 27 kabupaten/kota di Papua sudah mendaftar bacalegnya.

"Hanya dua kabupaten yang belum jelas (belum mendaftarkan bacalegnya hingga batas waktu yang ditetapkan KPU)," ujar Raflus.

Ia menyebut Perindo terlambat mendaftarkan bacaleg di Kabupaten Paniai dan Deiyai.

Di Kabupaten Paniai, KPU setempat menyatakan delapan partai politik peserta Pemilu 2018, termasuk Perindo, terlambat mendaftarkan bacaleg.

"Kan untuk mendaftar ke KPU itu kan harus men-download semua formulir dan juga menginput silon (sistem informasi pencalonan). Setelah silon terinput maka formulirnya baru bisa di-print out," katanya.

Raflus menjelaskan bahwa proses untuk menginput silon hingga pencetakan (print out) masih terkendala jaringan internet yang bermasalah sehingga harus menunggu, dan ketika tiba di kantor KPU, pihak KPU menyatakan pendaftaran sudah ditutup sejak pukul 24.00 WIT.

Untuk Kabupaten Deiyai, bacaleg dari kabupaten ini harus menginput silon hingga pencetakan di Kabupaten Nabire karena tidak bisa dilakukan di Deiyai.

Sementara sebagian pengurus partai menunggu di Wagete ibu kota Kabupaten Paniai.

"Mereka sudah registrasi data-datanya tetapi fisiknya tidak bisa hadir di Wagete maka mereka dinyatakan belum mendaftar," katanya.

Raflus menambahkan, Panwas pemilu sempat merekomendasikan perpanjangan waktu pendaftaran bagi partai-partai yang masih belum mendaftarkan bakal calon legislatifnya.

"Akan tetapi hasl itu masih menunggu petunjuk dari Bawaslu dan KPU Provinsi Papua untuk perpanjangan pendaftaran itu," ujarnya.

Ia pun mengakui hingga kini pihaknya masih melakukan upaya-upaya nyata agar bacaleg itu bisa didaftarkan, mengingat jarak antara Paniai dan Nabire cukup jauh, dan di Wagete jaringan internetnya tidak begitu bagus.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024