Wamena (Antaranews Papua) - Dewan Kopi Indonesia melirik potensi kopi khas Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang hingga kini belum diproduksi dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar nasional maupun internasional.

Ketua Dewan Kopi Indonesia Anton Apriantono di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengaku segera bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan produksi kopi Wamena yang memiliki cita rasa tersebut.

Selain itu, permintaan kopi Wamena cukup tinggi meskipun belum dalam skala besar.

"Kami membicarakan kegiatan untuk meningkatkan ekonomi kopi, terutama bagaimana kita bisa membenahi hulunya tentang kopi Wamena yang sudah sangat terkenal ini," katanya.

Anton mengatakan belum ada kesimpulan yang dihasilkan dari pertemuan pertama, namun akan dilakukan pertemuan lanjutan yang melibatkan berbagai pihak terkait untuk membicarakan manfaat yang diterima masyarakat dari pengembangan kopi.

"Memang belum ada kesimpulan, karena akan ada pertemuan selanjutnya untuk melihat modelnya seperti apa, dan siapa mengerjakan apa," katanya.

Sekretaris Daerah Jayawijaya Yohanis Walilo mengatakan pengembangan kopi Jayawijaya juga menjadi perhatian pemerintah pusat.

"Mereka (pemerintah pusat) biasanya lebih banyak dari pelatihan atau pemberian bantuan alat kerja untuk pengembangan kopi itu sendiri, atau pembinaan ke petani-petani kopi yang ada," katanya.

Yohanis mengatakan petani kopi masih membutuhkan peralatan dan fasilitas untuk pengembangan kopi, dan hingga kini hanya 300-400 hekatre dari total 1.000 hektare lahan kopi aktif.

"Yang sekarang produktif hanya 300-400 hektare, selebihnya tidak digarap baik," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024