Jayapura (Antaranews Papua) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara asal Provinsi Aceh yang sedang berada di Papua mengaku kagum dengan kebijakan BBM Satu Harga dikeluarkan Presiden Joko Widodo untuk wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar.

"Saya bangga dengan program Jokowi karena semua harus merata, harga yang ada di Aceh harus sama dengan yang di Papua," ujar Fahita Mulya Suhady, siswa Kelas II SMAN 1 IDI RAYEUK, Kabupaten Aceh Timur, ketika mengunjungi TBBM Jayapura, Rabu.

Hal itu ia utarakan usai mendengar penjelasan dari pekerja PT Pertamina (Persero) yang bertugas di TBBM Jayapura mengenai pola distribusi BBM di Papua, yang didalamnya juga termasuk BBM satu harga.

Aan Raisul Syahrain, siswa Kelas 11 SMAN 3 Banda Aceh mengakui pandangannya tentang pemerintahan sekarang berbeda karena ternyata telah ada kebijakan untuk pemerataan pembangunan.

Teuku Muhammad Mirza, siswa Kelas II SMKN 1 Nagan Raya, mengaku setelah berkunjung ke TBBM Jayapura, mendapat pengetahuan lebih banyak pengetahuan mengenai Pertamina, mulai dari jenis BBM hingga upaya distribusinya.

TBBM Jayapura memiliki 15 tangki timbun, namun kini yang aktif hanya 13 tangki. Total kapasitas seluruh tangki 25.000 kiloliter.

Sebanyak 26 pelajar dari Aceh telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018. Sejauh ini mereka telah mengikuti berbagai kegiatan, seperti bedah buku "Cerita Nusantara Kami", penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih, berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.

Mereka dengan kordinator kegiatan, PT Pertamina (persero) dan Perum Damri selaku BUMN Person in Charge (PiC) dan Co PiC, juga telah melakukan aksi bersih-bersih Pantai Dok II, berkunjung ke Kampung Asei dan Rumah Kreatif BUMN milik BNI, serta bertemu dengan Wali Kota Jayapura.

Pada puncak acara 17 Agustus 2018, peserta SMN Aceh akan dilepas oleh Direktur Utama Pertamina di Jayapura.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024