Jayapura (Antaranews Papua) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Aceh mengaku berubah pikiran soal Papua, setelah hampir sepekan beraktivitas di Jayapura, Provinsi Papua, terkait program pertukaran pelajar kedua provinsi.

Fahira Mulya Suhady, Siswa Kelas II SMAN 1 Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, yang menjadi salah satu peserta SMN asal Aceh yang tengah berada di Jayapura, mengakui apa yang dipikirkannya sebelum ke Papua berbeda dengan kenyataan yang ditemui.

"Sebelum ke Papua, saya merasa Papua primitif, gersang, panas dan kurang air. Ternyata setelah tiba di papua semua itu tidak benar, papua sangat indah," ujarnya ketika mewakili rekan-rekannya menyampaikan kesan dan pesan di Acara ramah Tamah SMN, di Jayapura, Kamis.

Ia menilai apa yang diberitakan media massa tertentu tentang Papua hanya hal kecil saja, dan lebih cenderung hanya menginformasikan hal-hal negatif.

Menurut dia, dari pengalamannya berada di Jayapura selama kurang lebih seminggu, banyak hal positif yang tidak diketahui sebelumnya.

Ia menilai tingkat toleransi di Papua, khususnya Jayapura, sangat tinggi karena seluruh suku yang ada di Indonesia ada dan mampu hidup rukun.

"Jayapura ini adalah kota yang aman, damai, tentram dan udaranya segar karena banyak pohon. Kami selama di Papua diterima dengan baik walau kami berbeda agama, suku dan lainnya, saya pasti akan merasa rindu terhadap Papua," kata Fahira.

Sebagai informasi, 26 pelajar dari Aceh telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018.

Sejauh ini mereka telah mengikuti berbagai kegiatan seperti, bedah buku "Cerita Nusantara Kami", penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih, berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.

Mereka yang difasilitasi oleh PT Pertamina (persero) dan Perum Damri selaku BUMN person in Charge (PiC) dan Co PiC, atau penanggung jawab kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2018 di Provinsi Papua.

Peserta SMN Aceh juga telah melakukan aksi bersih-bersih pantai Dok II, berkunjung ke Kampung Asei dan Rumah kreatif BUMN milik BNI, serta bertemu dengan Wali Kota Jayapura.

Mereka juga sudah berkunjung ke SM YPKK Taruna Dharma, Museum Antropologi Uncen dan SMA PGRI 1 Jayapura.

Diagendakan, puncak acara pada 17 Agustus 2018, peserta SMN Aceh akan dilepas oleh Direktur Utama Pertamina di Jayapura.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024