Jayapura (Antaranews Papua) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memotivasi peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan global karena pada masanya nanti tantangan yang akan dihadapi lebih sulit dari sekarang.

Staf Khusus Menteri BUMN Judith Jubiliana Navarro Dipodiputro mengemukakan hal itu kepada peserta SMN asal Aceh yang berada di Jayapura, Provinsi Papua, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa melalui program SMN yang difasilitasi oleh Kementerian BUMN, para siswa tingkat SMA/SMK, bisa mempelajari kekayaan budaya di seluruh Indonesia.

"Setelah mengikuti perjalanan ini, para siswa pasti menemukan bahwa negara kita adalah negara yang luar biasa," katanya.

Ia pun menegaskan bahwa kini era globalisasi baru dimulai, dan Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan paling besar dengan keanekaragaman budayanya.

Oleh karena itu, dengan program SMN, para siswa diminta dapat memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya, bahkan bisa membawa cerita mengenai kekayaan budaya tersebut ketika kembali ke daerahnya masing-masing.

"Kalian adalah generasi yang akan menjadi dasar negara kita dalam menghadapi pasar internasional. Indonesia negara yang sangat beraneka ragam sukunya, itu kekuatan yang luar biasa. Penting sekali diingat bahwa keanekaragaman itulah yang bisa menjaga kalian bisa bertahan menghadapai persaingan global," katanya.

  Siswa peserta SMN asal Aceh sedang berinteraksi dengan siswa asal Papua di SMA PGRI 1 Kota Jayapura, Kamis (16/8). (Antaranews Papua/Dhias Suwandi)

Sebagai informasi, peserta SMN asal Aceh berkunjung ke Papua, dan peserta SMN Papua berkunjung ke Aceh, masing-masing selama sepekan.

Peserta SMN asal Aceh dan Papua dipertemukan di Jakarta pada 10 Agustus 2018 dan secara aresmi dilepas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, menuju daerah tujuan.

Pada Kamis (16/8) malam, peserta SMN Aceh itu dilepas untuk kembali ke daerahnya oleh Staf Khusus Menteri BUMN Judith Jubiliana Navarro Dipodiputro, VP Corporate Comunication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito dan Direktur Keuangan Perum Damri Sri Purwanto.

Sebanyak 26 pelajar dari Aceh itu telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018.

Sejauh ini mereka telah mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan jurnalistik dan media sosial (medsos), bedah buku "Cerita Nusantara Kami", acara penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih, dan berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.

Mereka dikoordinir oleh PT Pertamina (persero) dan Perum Damri selaku BUMN person in Charge (PiC) dan Co PiC, atau penanggung jawab program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2018 di Provinsi Papua.

Peserta SMN Aceh itu juga telah melakukan aksi bersih-bersih pantai Dok II, berkunjung ke Kampung Asei dan Rumah kreatif BUMN milik BNI, serta bertemu dengan Wali Kota Jayapura.

Para siswa Aceh juga sudah berkunjung ke SM YPKK Taruna Dharma, Museum Antropologi Uncen dan SMA PGRI 1 Jayapura.

Sebelum bertolak ke Aceh yang dijadwalkan Sabtu (18/8) pagi, sisa waktu seharian ini akan dipergunakan untuk bereakreasi di kawasan tapal batas Republik Indonesia (RI)- Papua Nugini (PNG) di sektor selatan Papua yakni Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024