Jayapura (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Papua yang telah berkunjung ke Aceh pada 11-18 Agustus 2018 mengaku ingin kembali ke daerah tersebut karena masih banyak tempat yang belum mereka kunjungi.

"Sebenarnya satu minggu di Aceh tidak cukup karena katanya masih banyak tempat yang belum kami kunjungi, kami pasti masih mau kembali ke Aceh," ujar Grace Meilan Bebena, Siswi Kelas 10 SMA 4 Jayapura yang menjadi salah satu peserta SMN 2018 di Jayapura, Minggu.

Ia mengaku mendapat sambutan yang baik selama berada di Aceh, bahkan selama empat malam menginap di rumah warga, dirinya diperlakukan seperti keluarga walau mereka berbeda budaya dan agama.

Menurut dia, hal tersebut menjadi pelajaran utama yang ia dapat selama mengikuti program SMN di ACeh.

"Pelajaran yang paling berharga adalah di setiap perbedaan manusia yang penting adalah rasa kebersamaan jangan hilang karena dari situlah muncul keharmonisan," kata dia.

Grace mengaku senang mempelajari kebudayaan Aceh yang berbeda dengan Papua, termasuk dengan kulinernya, di mana ia menyebut "Ayam Tangkap" menjadi makanan khas Aceh yang paling ia gemari.

Ia menyayangkan waktu persiapan sebelum ke Aceh yang tidak banyak sehingga ia dan teman-temannya tidak sempat membawa bahan makanan khas Papua untuk dimasak di ACeh.

Kesempatan selama di Aceh juga ia manfaatkan untuk menginformasikan kepada masyarakat setempat bahwa Papua tidak seperti yang tergambar di media-media.

"Program ini sangat bagus, mendukung pelajar untuk mengenal dunia luar, mengenal budaya Indonesia yang lain dan kami juga dapat memberitahukan kepada orang-orang bahwa Papua itu tidak seperti apa yang mereka pikirkan, Papua yang masih primitif," katanya.

PT Pertamina (Persero) pada Program SMN 2018 ditunjuk Kementerian BUMN menjadi Person in Charge (PiC) di Papua dengan Co PiC Perum Damri pelaksanaan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN), salah satu kegiatannya yakni SMN.

Peserta SMN 2018 asal Papua menjalani program pertukaran pelajar dengan siswa asal Aceh sejak 11 Agustu 2018 dan berakhir pada 18 Agustus 2018.

Siswa asal Aceh dan Papua dipertemukan di Jakarta pada 10 Agustus 2018 dan secara aresmi dilepas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sebanyak 26 pelajar dari Aceh telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018. Mereka mengikuti berbagai kegiatan, seperti, bedah buku "Cerita Nusantara Kami", penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih, berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.

Mereka juga telah melakukan aksi bersih-bersih Pantai Dok II, berkunjung ke Kampung Asei dan Rumah Kreatif BUMN milik BNI, serta bertemu dengan Wali Kota Jayapura.

Para siswa juga sudah berkunjung ke SM YPKK Taruna Dharma, Museum Antropologi Uncen, dan SMA PGRI 1.

Pada hari terakhir, mereka di Papua, Jumat (178), siswa asal Aceh mengikuti upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di TBBM Jayapura dan berwisata ke PLBN Skouw.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024