Jayapura (Antaranews Papua) - Tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) mengecek informasi darurat pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Senin.

Tim UP2KP yang dipimpin Kepala Bidang Respon Emergensi UP2KP Darwin Rumbiak menemui Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Jayapura dr Donald Aronggear guna mengecek informasi yang diperoleh terkait persoalan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Informasi yang beredar menyebutkan kamar operasi telah tutup sejak tgl 15 Agustus 2018. Semua operasi yang cito dan direncanakan terpaksa ditolak akibat kassa steril dan bahan habis pakai sudah tidak ada di RS.

Obat sudah banyak yang tidak ada sehingga dokter bingung mau beri obat apa. PBF sdh tdk mau membantu, karena utang belum dibayarkan sampai saat ini.

Jasa Medis sejak Januari 2018, ?jasa KPS sejak Maret 2018 dan BPJS sejak Februari 2018 belum dibayarkan. Membuat kami bertanya2 apa yang menyebabkan ini semua terjadi.

Jasa dokter jaga UGD juga sampai saat ini belum dibayarkan. Kasihan mereka juga. Kalau mereka mogok lagi. Maka RS akan lumpuh.

Laboratorium, reagen banyak yang habis pasien terpaksa disuruh periksa di lab luar.

Menanggapi informasi itu, Wadir Yanmed dr Donald Aronggear mengaku alat sterilisasi di ruang operasi memang rusak dan sementara masih diperbaiki sehingga pasien diarahkan ke RSUD Abepura dan RSUD Youwari.

"Alat itu memang sudah rusak total dan segera harus diperbaiki lagi. Alat itu sudah diperbaiki oleh teknisi tapi rusak lagi, akhirnya dianggarkan untuk diperbaiki diluar dan akan datang pada September ini," ujarnya.

Kemudian, kata dia, alat kesehatan di rumah sakit itu terbatas karena menerima banyak pasien rujukan sehingga cepat habis.

Terkait reagen banyak yang habis pasien terpaksa disuruh periksa di lab luar, banyak distribusi yang rumah sakit tidak bisa membeli jikalau belum menyelesaikan administrasi sebelumnya.

Sehingga penyediaan bahan habis pakai dan juga obat-obat khusus untuk kasus emergenzi penyediaannya terbatas dan cepat habis.

Namun, lanjut dia, pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap jalan, pelayanan tidak bisa terhenti.

Kemudian terkait pembayaran jasa medis sudah dibahas dengan Asisten Setda Provinsi Papua pada Minggu (19/8) dan segera akan dibayar.

Kepala Bidang Respon Emergensi UP2KP Darwin Rumbiak menambahkan pihaknya mendatangi Wadir Yanmed RSUD Jayapura guna mengecek sekaligus mengklarifikasi informasi yang sementara beredar di rumah sakit tersebut.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024