Biak (Antaranews Papua) - Sebanyak 100 pelaku usaha kecil menengah (UKM) orang asli Papua memanfaatkan momentum Festival Biak Munara Wampasi (BMW) VI Kabupaten Biak Numfor, Papua, untuk ikut memperdagangkan produk dan jasa mereka, pada Sabtu.

Salah satu pelaku UKM Jackson Ongge mengatakan Festival BMW 2018 menjadi sarana pemasaran hasil produk usaha jasa orang asli Papua.

"Hasil usaha membuat jasa hiasan di wajah dan fotografi mencapai seratusan ribu rupiah/hari, ya jumlah ini sangat membantu kebutuhan keluarga," ujar Jackson Ongge .

Ia mengharapkan ke depan Festival BMW tidak digelar bersamaan dengan acara lain, sehingga setiap pengunjung dapat lebih fokus menyaksikan berbagai atraksi dalam festival tersebut.

Menurut dia, setiap festival yang digelar berbagai kabupaten di Provinsi Papua telah memberikan kontribusi nyata pada pendapatan keluarga.

"Meski pendapatan setiap hari tidak sama, dari hasil jasa menghias wajah, topi, dan fotografi, tetapi lewat ajang festival BMW mampu memberikan pendapatan keluarga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak (Kadisperindag) Yubelius Usior mengatakan festival BMW sangat membantu menggairahkan kegiatan ekonomi masyarakat lokal.

"Pelaku UKM orang asli Papua sangat terbantu dengan kegiatan festival ini, karena dapat mendorong ekonomi pasar lokal," kata Yubelius.

Ia  berharap keterlibatan nyata pelaku UKM dari orang asli Mampu diharapkan bisa meningkatkan pendapatan setiap kepala keluarga dari OAP.

Berdasarkan data, transaksi penjualan produk UKM pada ajang festival BMW VI, Sabtu, mencapai puluhan juta rupiahi.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024