Timika (Antaranews Papua) - Jajaran Kepolisian Resor Mimika, Papua, mulai mengusut proyek pembangunan gedung perpustakaan daerah yang mangkrak dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Jumat, mengatakan gedung perpustakaan daerah yang beralamat di Jalan Eme Neme Yauware Kelurahan Timika Indah berkonstruksi dua lantai kini kondisinya sudah rusak parah dan dijadikan tempat bermain anak-anak dan para remaja.

Padahal, gedung tersebut baru selesai dibangun sekitar 2016 dan menelan anggaran yang sangat besar mencapai puluhan miliar.

"Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk memanggil pihak-pihak terkait pembangunan gedung perpustakaan daerah itu, mengapa sampai mangkrak. Kami sangat menyayangkan, aset daerah yang sudah bagus dan dibangun dengan dana yang sangat besar itu malah disia-siakan," kata AKBP Agung.

Informasi yang dihimpun di Timika, gedung perpustakaan daerah tersebut dibangun oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (sebelumnya masih berstatus kantor).

Pembangunan gedung tersebut dilakukan dalam waktu tiga tahun anggaran yaitu sejak 2014 hingga 2016.

Pada 2014, Pemkab Mimika menggelontorkan dana Rp3 miliar untuk pembangunan pondasi.

Kemudian pada 2015, Pemkab Mimika kembali mengalokasikan anggaran sekitar Rp10 miliar, namun dana yang terserap hanya sekitar Rp7 miliar.

Selanjutnya pada 2016, Pemkab Mimika kembali mengalokasikan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk penyelesaian gedung perpustakaan daerah.

Pembangunan gedung perpustakaan daerah tersebut melibatkan sejumlah kontraktor pengusaha daerah (kamar adat papua/KAP), bahkan ditengarai melibatkan sejumlah oknum anggota dewan setempat.

Mangkraknya proyek gedung perpustakaan daerah tersebut disayangkan oleh warga Timika.

Martinus, salah seorang warga Timika Indah, mengatakan bangunan dua lantai yang dulunya sangat mentereng itu kini sudah hancur.

"Kaca-kaca gedung semua sudah rusak dilempar orang. Begitupun bagian di dalam gedung semua sudah bolong-bolong, dicoret-coret. Bahkan lampu-lampu dan kabel-kabel listrik diputus semua. Kondisi gedung perpustakaan daerah sangat memprihatinkan. Mengapa Pemda Mimika membiarkan aset miliaran rupiah ini dirusak begitu saja," kata Martinus.

Ia menambahkan, gedung perpustakaan daerah yang berjejeran dengan Gedung Eme Neme Yauware Timika itu kini dijadikan arena berkumpulnya anak-anak dan para remaja.

Tidak tertutup kemungkinan, katanya, arena itu dijadikan tempat untuk berbuat mesum, tempat perjudian, tempat meminum minuman beralkohol dan mengisap lem aika aibon dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.

Belum digunakannya gedung perpustakaan daerah Mimika itu lantaran adanya komplain pembayaran ganti rugi oleh oknum warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.

Lokasi pembangunan gedung perpustakaan daerah hingga Gedung Eme Neme Yauware Timika diketahui merupakan lahan hibah PT Freeport Indonesia kepada Pemkab Mimika.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024