Wamena (Antaranews Papua) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengajak civitas akademika Universitas Musamus Merauke untuk mewujudkan kesetaraan gender.
"Saya mengajak seluruh civitas akademika Universitas Musamus Merauke untuk turut serta mewujudkan kesetaraan gender," kata Yohana dalam siaran pers yang diterima Antara di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela penyampaian materi kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Musamus Merauke.
Upaya mewujudkan kesetaraan gender itu, katanya, khususnya menyangkut kepemimpinan perempuan dalam pembangunan.
"Saya sangat senang mendengar bahwa tiga wakil rektor di universitas ini adalah seorang perempuan," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya perempuan, khususnya di Papua, bisa menjadi seorang pemimpin seperti laki-laki.
"Harapan saya ini juga bisa diterapkan kepada para mahasiswa, agar mereka dapat mulai berpartisipasi dalam kepemimpinan dan pembangunan untuk mewujudkan Planet 50:50 pada 2030 nanti," ujarnya.
Ia mengemukakan perempuan bisa sejalan dan setara dengan laki laki.
Peranan kaum perempuan, kata dia, tidak sebatas urusan domestik, namun juga bisa sebagai bagian terpenting dalam pembangunan dan pengambilan keputusan suatu negara.
"Saya mengajak seluruh civitas akademika Universitas Musamus Merauke untuk turut serta mewujudkan kesetaraan gender," kata Yohana dalam siaran pers yang diterima Antara di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela penyampaian materi kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Musamus Merauke.
Upaya mewujudkan kesetaraan gender itu, katanya, khususnya menyangkut kepemimpinan perempuan dalam pembangunan.
"Saya sangat senang mendengar bahwa tiga wakil rektor di universitas ini adalah seorang perempuan," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya perempuan, khususnya di Papua, bisa menjadi seorang pemimpin seperti laki-laki.
"Harapan saya ini juga bisa diterapkan kepada para mahasiswa, agar mereka dapat mulai berpartisipasi dalam kepemimpinan dan pembangunan untuk mewujudkan Planet 50:50 pada 2030 nanti," ujarnya.
Ia mengemukakan perempuan bisa sejalan dan setara dengan laki laki.
Peranan kaum perempuan, kata dia, tidak sebatas urusan domestik, namun juga bisa sebagai bagian terpenting dalam pembangunan dan pengambilan keputusan suatu negara.