Jayapura (Antaranews Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengirim 14 orang relawan untuk membantu pemulihan kesehatan di Palu, Sigi, dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebanyak 14 orang relawan kesehatan itu dilepas oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Jayapura, Kamis.

"Ide pembentukan tim ini datang dari teman-teman di Dinas Kesehatan maupun dari masyarakat, kami pemerintah provinsi merasa bersyukur dengan ide-ide ini," kata Klemen Tinal usai melepas tim relawan kesehatan itu.

Klemen mengatakan tim yang diturunkan itu yakni 10 orang dari dinas kesehatan, dua orang dari Dinas Sosial, dua orang lagi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua.

Jumlah tersebut relatif sedikit tetapi niat baik dan ketulusan untuk turut serta merasakan dan membantu saudara-saudara di Palu yang hidup dalam situasi yang tidak menyenangkan atau prihatin, dan berduka.

"Selain itu, secara pribadi dan perorangan di Papua juga sudah banyak membantu saudara-saudara kita di Palu," ujarnya.

Ia menambahkan, Papua walaupun jauh Namun sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia turut serta membantu.

"Tapi juga dalam konteks kemanusiaan, kita juga merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita disana, entah itu kesedihan duka dan lain sebagainya. kami semua merasakan dan mendukung sekali upaya-upaya untuk membantu saudara kita di Palu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai mengemukakan empat belas orang yang dilepas itu untuk membantu pemulihan kesehatan di Palu, Sigit dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Kita tahu bersama bahwa pasca gempa dan tsunami pasti timbul berbagai macam penyakit, ini perlu penanganan khusus yakni per kepala keluarga (KK), dan per orang," ujarnya.

"Tim yang dilepas akan membawa berbagai macam jenis obat untuk melayani kesehatan warga di Sulteng," ujarnya.

Gempa 7,4 Skala Richter yang mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) telah menewaskan lebih dari dua ribu orang, menyebabkan wilayah itu porakporanda dan memaksa sebagian warganya mengungsi ke daerah lain.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024