Jayapura (Antaranews Papua) - Para pemuda Papua di Kota dan Kabupaten Jayapura diajak untuk tidak terprovokasi dengan isu 1 Desember biasanya diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Ajakan itu disampaikan oleh Ketua DPD Gerakan Cinta (Gercin) NKRI Provinsi Papua Alberth Ali Kabiay, di Kota Jayapura, Selasa, untuk menyikapi isu-isu provokatif di berbagai media sosial yang belakangan ini mulai marak beredar.

"Saya mengimbau kepada pemuda, masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya atau pada umumnya di Papua untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu atau ajakan demo yang menghujat negara, atau saling menjatuhkan antara sesama kelompok di Provinsi Papua," katanya.

Menurut dia, seharusnya para pemuda dan masyarakat yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya lebih jeli dan bijak dalam menerima informasi atau berita, sehingga tidak terjerumus dalam permainan opini segelintir oknum warga yang ingin memanfaatkan situasi demi angan-angan yang sulit terwujud.

"Jangan kita lanjutkan lagi informasi bohong atau berita hoaks yang pada akhirnya membuat masyarakat luas bingung dan bisa berujung pada perpecahan. Apalagi pada tahun depan merupakan tahun demokrasi, pemilihan presiden dan legislatif, untuk itu mari kita perangi bersama hal ini," katanya lagi.

Ali menyarankan agar para pemuda Papua lebih tanggap dalam soal pembangunan, apalagi masa Otonomi Khusus (Otsus) akan berakhir tidak lama lagi, sehingga waktu yang ada lebih baik dimanfaatkan dengan menjemput bola untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan.

"Kita tidak usah bernostalgia dengan kisah masa lalu yang hanya membuat kita terbuai dalam mimpi, tapi susah untuk diwujudkan. Sebaiknya kita isi masa kini dengan pembangunan untuk kemajuan orang Papua, karena dana Otsus yang digelontorkan sangat banyak tapi belum merata, ini seharusnya peran pemuda untuk mengawal agar pembangunan lebih maju, bukan jalan di tempat," katanya.

Mengenai adanya ajakan untuk aksi turun ke jalan, Ali menyatakan bahwa hal itu sebaiknya dilihat pada konteks atau substansi yang akan disuarakan, karena jika hanya untuk menyuarakan hal yang bertentangan dengan pemerintah sudah pasti akan menghabiskan energi.

"Sebaiknnya kita besatu untuk pembangunan, karena masih banyak hal yang bisa kita lakukan. Lihat saja di sekitar kita banyak gunung atau bukit yang gundul, mari kita tanam pohon bersama agar tidak terjadi bencana, apalagi belakangan ini kita semua krisis air, ini saya kira contoh konkret yang perlu kita sikapi daripada termakan isu provokatif," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024