Kupang (Antaranews Papua)- Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandez juga turut hadir dalam penjemputan jenazah korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, bernama Emanuel Beli Bano Naektias, yang tiba di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (8/12) sore.

Jenazah pahlawan pembangunan Trans Papua yang tiba dengan maskapai penerbangan Lion Air JT 692 itu disambut dengan isak tangis keluarga salah satunya adalah ibu kandung dari korban yang didamping juga oleh sejumlah keluarga besar korban.

"Anak kami sudah bekerja di Papua selama kurang lebih satu tahun dua bulan, dan posisinya di sana sebagai kepala proyek pembangunan jalan trans Papua," kata ibu kandung korban Yoneta Koko, saat ditemui di Bandara El Tari Kupang.

Yoneta mengatakan bahwa Emanuel adalah putra sulung dari lima bersaudara. Emanuel juga adalah satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga tersebut yang tinggal di Kota Kefa Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Yoneta menceritakan bahwa pada awalnya dirinya dan seluruh keluarganya tak percaya dengan informasi yang beredar bahwa putra sulungnya itu menjadi korban kebiadaban KKB di Papua.

"Kami dapat informasi dari sejumlah media terkait anak kami itu. Namun semua pemberitaan yang disampaikan hanya sebatas dugaan, jadi kami tak percaya," ujar dia.

Untuk mencari kebenaran dari informasi tersebut, kata dia pihak keluarga hanya menunggu kabar dari perusahaan tempat korban bekerja yakni PT Istaka Karya.

"Kami justru berharap anak kami selamat dalam kejadian tersebut. Namun Tuhan berkehendak lain. Kami menerima kepergiaannya," ujar dia.

Sementara itu Lanud El Tari Kupang juga ikut hadir dengan menyiakan sejumlah kendaraanya untuk mengangkut jenazah korban serta sebuah kendaraan lagi yang disiapkan untuk membawa keluarga korban menuju ke Kefa.

Jenazah direncanakan akan dimakamkan pada Minggu (9/12).

Bupati TTU Raymundus Fernandez juga menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian tersebut, sekaligus mewakili seluruh masyarakat TTU mengutuk keras para pelaku penembakan itu.

Menurut dia, pemerintah sudah berusaha untuk membangun Papua, namun pada akhirnya dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
    
Emanuel adalah satu dari 16 korban yang jenasahnya dikirim dari Timika Papua dan tiba pada Jumat (7/12) sore di Lanud Sultan Hasanuddin menggunakan pesawat Hercules A 1331.

Dari 16 korban penembakan hanya 14 yang diturunkan di Lanud Sultan Hasanuddin, sementara dua lainnya diterbangkan ke Jakarta untuk dibawa ke kampung halaman di Medan, Sumatera Utara.

Sebelummya diberitakan ua orang warga NTT yang menjadi korban penembakan itu, namun satunya berhasil melarikan diri yakni bernama Ayub Maudeng warga Kupang.

Informasi terakhir yang diperolah menyebutkan, Ayub sendiri saat ini sudah berhasil diselamatkan.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024