Wamena (Antaranews Papua) - Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah IV Jayawijaya dan V Puncak Jaya, Provinsi Papua menggelar ibadah Natal dan doa bersama bagi pekerja sipil yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu.
Kepala Satker PJN Wilayah IV Jayawijaya Togap Harianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan natal bersama keluarga PJN menjadi penguatan dan memberikan semangat kepada staf untuk terus membangun infrastruktur di Papua.
"Tema natal kami adalah menguatkan kembali semangat membangun infrastruktur Papua. Natal ini bisa mengembalikan kekompakan kita, baik orang-orang PU, masyarakat sekitar untuk mengingat kejadian ini untuk bisa lebih kompak, karena tujuan kami sebenarnya mulia, yaitu membangun infrastruktur di sini. Tidak ada maksud lain daripada itu," katanya.
Tugas PJN untuk membuka wilayah terisolasi di Papua memang diperhadapkan dengan medan geografis yang sulit, karakteristik masyarakat yang dinamis serta faktor keamanan, namun Togap percaya melalui perayaan natal dan perlindungan Tuhan, semua bisa terselesaikan.
"Natal ini bisa memberikan kami kekuatan, semangat untuk tetap melaksanakan apa yang diberikan negara sebagai tugas kami," katanya.
Pendeta M Lutur yang memimpin ibadah natal dan doa bagi Nduga, mengajak semua orang yang berbeda agama, suku untuk terus menjaga hubungan persaudaraan, toleransi umat beragama, kerukunan supaya tidak ada permusuhan.
"Tidak boleh ada suasana menciptakan kekerasan, suasana ketakutan di dalam bangsa ini, khususnya di Papua, terutama pegunungan tengah," katanya.
Pendeta mengatakan satu staf PJN yang menjadi korban penembakan, merupakan pejuang, inspirator sehingga benih kebaikan yang ditinggalkan dapat diteruskan oleh PJN.
"Dengan benih yang ditinggalkan itu, semua berkomitmen hendak meneruskan pekerjaan yang mulia ini (pembangunan infrastruktur) untuk Tuhan, tetapi juga untuk kemajuan pembangunan pegunungan tengah Papua," katanya.
Kepala Satker PJN Wilayah IV Jayawijaya Togap Harianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan natal bersama keluarga PJN menjadi penguatan dan memberikan semangat kepada staf untuk terus membangun infrastruktur di Papua.
"Tema natal kami adalah menguatkan kembali semangat membangun infrastruktur Papua. Natal ini bisa mengembalikan kekompakan kita, baik orang-orang PU, masyarakat sekitar untuk mengingat kejadian ini untuk bisa lebih kompak, karena tujuan kami sebenarnya mulia, yaitu membangun infrastruktur di sini. Tidak ada maksud lain daripada itu," katanya.
Tugas PJN untuk membuka wilayah terisolasi di Papua memang diperhadapkan dengan medan geografis yang sulit, karakteristik masyarakat yang dinamis serta faktor keamanan, namun Togap percaya melalui perayaan natal dan perlindungan Tuhan, semua bisa terselesaikan.
"Natal ini bisa memberikan kami kekuatan, semangat untuk tetap melaksanakan apa yang diberikan negara sebagai tugas kami," katanya.
Pendeta M Lutur yang memimpin ibadah natal dan doa bagi Nduga, mengajak semua orang yang berbeda agama, suku untuk terus menjaga hubungan persaudaraan, toleransi umat beragama, kerukunan supaya tidak ada permusuhan.
"Tidak boleh ada suasana menciptakan kekerasan, suasana ketakutan di dalam bangsa ini, khususnya di Papua, terutama pegunungan tengah," katanya.
Pendeta mengatakan satu staf PJN yang menjadi korban penembakan, merupakan pejuang, inspirator sehingga benih kebaikan yang ditinggalkan dapat diteruskan oleh PJN.
"Dengan benih yang ditinggalkan itu, semua berkomitmen hendak meneruskan pekerjaan yang mulia ini (pembangunan infrastruktur) untuk Tuhan, tetapi juga untuk kemajuan pembangunan pegunungan tengah Papua," katanya.