Asmat (ANTARA News Papua) – PT Wijaya Karya menargetkan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Kampung (desa) Kaye dan Syuru di Distrik (kecamatan) Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, rampung pada Maret 2019.

Proyek infrastruktur dari Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu dalam rangka membuka akses serta meningkatkan perekonomian masyarakat paska KLB campak dan gizi buruk pada awal 2018 lalu.

General Superitendent PT Wijaya Karya Eko Suranto Putro mengatakan bahwa selain mengerjakan jembatan gantung, pihaknya juga melaksanakan pembangunan jalan beton yang menghubungkan sejumlah tempat di Kota Agats.

“Pembangunan jembatan gantung dan jalan beton di Agats akan selesai pada Maret mendatang,” kata Eko di Agats, Kamis (17/1).

Ia menyebutkan total anggaran untuk kedua proyek infrastruktur tersebut kurang lebih Rp81 miliar, dengan rincian Rp7 miliar untuk pembangunan jembatan gantung dan Rp74 miliar untuk jalan beton.

Jembatan gantung dikerjakan sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter. Sedangkan jalan beton sepanjang 2,9 kilometer dengan lebar 4 meter.

“Jalan beton ini menghubungkan sejumlah pemukiman warga seperti di Kampung Kaye dan Syuru, juga jalur ke fasilitas umum seperti rumah sakit baru dan museum Asmat,” ujarnya.
  Selain mengerjakan jembatan gantung, PT Wijaya Karya juga melaksanakan pembangunan jalan beton di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. (Dokumen Humas Pemkab Asmat/Eman)
Menurut dia, PT Wijaya Karya melibatkan tenaga kerja lokal dalam pengerjaan jembatan gantung dan jalan beton di Agats tersebut, diantaranya warga Kaye, Syuru dan Aswet.

“Ada sejumlah hambatan yang kami hadapi, seperti tidak adanya akses jalan bagi alat berat. Meksi begitu kami tetap melaksanakan pekerjaan sesuai rencana target,” katanya.

Ia mengharapkan infrastruktur yang dibangun tersebut bias mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Kami ingin masyarakat Asmat juga merasakan sarana infrastruktur seperti warga di daerah lainnya, baik di Papua maupun di provinsi lain,” kata Eko. (*/adv)

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024