Jayapura (ANTARA) - Aktivitas belajar mengajar di sekolah taman kanak-kanak milik Yayasan Laskar Kristus Pondok Pemuridan Kanaan di Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Provinsi Papua lumpuh total pascabanjir bandang yang mendera Sentani, Kabupaten Jayapura, pada 16 Maret 2019 lalu.

"Banjir bawa semua kursi-kursi dan meja-meja dari dalam bangunan sekolah," kata Marieta Yewiyanan, salah satu pengelola Yayasan Laskar Kristus Pondok Pemuridan Kanaan di Jayapura, Kamis.

Marieta menjelaskan, tembok bagian belakang bangunan sekolah itu roboh diterjang banjir, ruang kelas penuh lumpur hingga di atas mata kaki orang dewasa.

Tidak ada satupun kursi di dalam ruang kelas, semua kursi hanyut dibawa banjir bandang kala itu.

Dia mengatakan, akibat bencana alam itu, para ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut tak bisa mengajar karena tidak ada kursi.

"Ibu-ibu guru yang mengajar di sekolah TK ini tidak ini tidak lagi ke sekolah untuk mengajar, mereka tinggal di rumahnya masing-masing," katanya.

Sekolah taman kanak-kanak itu, kata dia, hancur setelah banjir hingga kini tidak ada aktivitas belajar mengajar. Para murid juga tidak bisa masuk sekolah karena jembatan penghubung ke sekolahnya terputus.

Ia menambahkan, ketua Yayasan Laskar Kristus Pondok Pemuridan Kanaan berencana membangun sekolah TK yang baru namun hingga kini belum terealisasi.

Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) melanda beberapa lokasi di Sentani, Kabupaten Jayapura itu menyebabkan 105 orang meninggal dan 74 orang dilaporkan hilang.*
 

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024