Jayapura (ANTARA) - Manajemen RS Provita Jayapura siap melayani pasien yang dirujuk dari rumah sakit di Papua Nugini (PNG).
Direktur RS Provita dr.Boy Eduward Richard Wajong di Jayapura, Senin, mengakui kesiapan menerima pasien dari negara tetangga itu sudah dinyatakan saat menerima kunjungan delegasi bidang kesehatan dari Papua Nugini (PNG).
Dalam pertemuan yang didampingi Konsul PNG di Jayapura Geoffrey Wiri dan Kepala Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai itu selain mendengar penjelasan tentang fasilitas yang dimiliki juga melihat langsung kondisi rumah sakit yang berlokasi di tengah Kota Jayapura.
"Pada prinsipnya kami siap menerima pasien rujukan dari PNG," kata Wajong yang didampingi Wakil Direktur RS Provita dr. Dhedi Martiko.
Ia mengatakan kini RS Provita memiliki 52 dokter spesialis, empat orang di antaranya full time.Dokter spesialis yang dimiliki rumah sakit cukup lengkap diantaranya spesialis THT, mata, konsultan bedah tulang, bedah syaraf, bedah urologi, gigi, kandungan, anak, bedah dan spesialis penyakit dalam.
Bahkan ada empat dokter spesialis yang benar-benar full time dengan respon hanya sekitar 15 menit yakni dokter spesialis kandungan, anak, penyakit dalam dan dokter bedah.
“Walaupun kerja sama belum ditanda tangani namun pada prinsipnya kami siap menerima dan menangani pasien rujukan dari PNG, namun yang bersangkutan harus membawa surat jaminan dari negaranya,” kata dr. Wajong.
Ketika ditanya tentang pelayanan terhadap pasien BPJS, Wajong mengaku hingga kini rumah RS Provita belum menerima pasien BPJS karena masih mempersiapkan segala sesuatunya.
RS Provita Jayapura memang belum melayani pasien BPJS, berbagai persiapan sedang dilakukan termasuk online sistem dengan BPJS.
"Dijadwalkan awal Juni, rumah sakit RS Provita Jayapura menerima rujukan pasien BPJS," kata Wajong.
Direktur RS Provita dr.Boy Eduward Richard Wajong di Jayapura, Senin, mengakui kesiapan menerima pasien dari negara tetangga itu sudah dinyatakan saat menerima kunjungan delegasi bidang kesehatan dari Papua Nugini (PNG).
Dalam pertemuan yang didampingi Konsul PNG di Jayapura Geoffrey Wiri dan Kepala Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai itu selain mendengar penjelasan tentang fasilitas yang dimiliki juga melihat langsung kondisi rumah sakit yang berlokasi di tengah Kota Jayapura.
"Pada prinsipnya kami siap menerima pasien rujukan dari PNG," kata Wajong yang didampingi Wakil Direktur RS Provita dr. Dhedi Martiko.
Ia mengatakan kini RS Provita memiliki 52 dokter spesialis, empat orang di antaranya full time.Dokter spesialis yang dimiliki rumah sakit cukup lengkap diantaranya spesialis THT, mata, konsultan bedah tulang, bedah syaraf, bedah urologi, gigi, kandungan, anak, bedah dan spesialis penyakit dalam.
Bahkan ada empat dokter spesialis yang benar-benar full time dengan respon hanya sekitar 15 menit yakni dokter spesialis kandungan, anak, penyakit dalam dan dokter bedah.
“Walaupun kerja sama belum ditanda tangani namun pada prinsipnya kami siap menerima dan menangani pasien rujukan dari PNG, namun yang bersangkutan harus membawa surat jaminan dari negaranya,” kata dr. Wajong.
Ketika ditanya tentang pelayanan terhadap pasien BPJS, Wajong mengaku hingga kini rumah RS Provita belum menerima pasien BPJS karena masih mempersiapkan segala sesuatunya.
RS Provita Jayapura memang belum melayani pasien BPJS, berbagai persiapan sedang dilakukan termasuk online sistem dengan BPJS.
"Dijadwalkan awal Juni, rumah sakit RS Provita Jayapura menerima rujukan pasien BPJS," kata Wajong.