Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua, membekali para kepala distrik pengetahuan tentang protokoler agar mampu menjadi pembawa acara resmi atau master of ceremoni (MC), dan pengetahuan tersebut diharapkan dapat diteruskan kepada jajaran dibawahnya.
Pelatihan yang berlangsung 29 - 30 April ini menghadirkan praktisi pembawa acara, yang juga Kepala Sekretariat Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Elita Gafar.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan pelatihan protokoler itu sangat penting.
"Pelatihan ini penting sebab kalau kita ke distrik-distrik, kadang susunan acara tidak sesuai dengan protapnya," katanya.
Bupati mengimbau kepala-kepala distrik peserta pelatihan meneruskan informasi yang diperoleh kepada ASN distrik agar mereka tidak kesulitan mencari pembawa acara.
Ketua Panitia Tinggal Wusono mengatakan pelatihan yang sudah dilakukan dua tahun berturut-turut itu bertujuan meningkatkan kompetensi, keterampilan, sikap dan perilaku pejabat distrik agar mampu melaksanakan kegiatan pemerintah dengan baik.
"Kami harapkan setelah mengikuti kegiatan, peserta bisa mandiri mengatur acara-acara resmi di distrik masing-masing dan melaksanakan tugas di bidang kehumasan," katanya.
Pada pelatihan itu peserta dibekali pengetahuan terkait etika kepribadian, busana, komunikasi dan cara menghilangkan serta mengendalikan rasa gugup saat berdiri di depan banyak orang.
Pelatihan yang berlangsung 29 - 30 April ini menghadirkan praktisi pembawa acara, yang juga Kepala Sekretariat Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Elita Gafar.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan pelatihan protokoler itu sangat penting.
"Pelatihan ini penting sebab kalau kita ke distrik-distrik, kadang susunan acara tidak sesuai dengan protapnya," katanya.
Bupati mengimbau kepala-kepala distrik peserta pelatihan meneruskan informasi yang diperoleh kepada ASN distrik agar mereka tidak kesulitan mencari pembawa acara.
Ketua Panitia Tinggal Wusono mengatakan pelatihan yang sudah dilakukan dua tahun berturut-turut itu bertujuan meningkatkan kompetensi, keterampilan, sikap dan perilaku pejabat distrik agar mampu melaksanakan kegiatan pemerintah dengan baik.
"Kami harapkan setelah mengikuti kegiatan, peserta bisa mandiri mengatur acara-acara resmi di distrik masing-masing dan melaksanakan tugas di bidang kehumasan," katanya.
Pada pelatihan itu peserta dibekali pengetahuan terkait etika kepribadian, busana, komunikasi dan cara menghilangkan serta mengendalikan rasa gugup saat berdiri di depan banyak orang.