Jayapura (ANTARA) - Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyatakan tidak ada korban tewas akibat tertembak polisi saat insiden penangkapan pelaku penganiayaan terhadap warga sipil dan penyerangan terhadap anggota Polri, di Wagete, Kabupaten Paniai, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal, di Jayapura, Rabu, mengakui dari laporan yang diterima MD (20), terkena luka tembak di bagian kaki dan saat ini dirawat di RSUD Nabire.
"MD yang merupakan pelaku penganiayaan dan pengrusakan kendaraan milik warga sipil dan anggota Polri, saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kamal kepada wartawan.
Ia mengatakan insiden yang berawal saat pelaku MD melakukan pemalakan yang disertai dengan penganiayaan terhadap warga sipil diruas jalan trans Papua yang melintas di depan kampung Wagete, Selasa (21/5) sore sekitar pukul 17.00 WIT.
Warga langsung melaporkan insiden yang terjadi pada pos polisi sehingga anggota kemudian mendatangi TKP, namun tersangka melakukan perlawanan dengan memukuli anggota dan mobil patroli sehingga anggota kemudian kembali ke polsek dan melaporkannya.
Mendapat laporan tersebut kemudian anggota kembali mendatangi rumah tersangka, namun MD kembali melakukan perlawanan dengan mengeluarkan panah beserta busur dan diarahkan ke anggota.
Akibatnya anggota mengeluarkan tembakan peringatan, namun tersangka terus melawan dan mengejar anggota sehingga terpaksa kembali menembak dan mengenai MD, ucap Kamal.
Kombes Kamal mengatakan dari laporan yang diterima sesaat setelah insiden penembakan sekitar 50 orang warga menyerang polsek dan melakukan pembakaran.
Selain membakar polsek, massa juga membakar tiga toko dan melakukan pelecehan terhadap tiga warga sipil di Wagete.
Namun, hingga kini belum diketahui nama ketiga korban pelecehan seksual, dan situasi kamtibmas di Deiyai saat ini kondusif.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal, di Jayapura, Rabu, mengakui dari laporan yang diterima MD (20), terkena luka tembak di bagian kaki dan saat ini dirawat di RSUD Nabire.
"MD yang merupakan pelaku penganiayaan dan pengrusakan kendaraan milik warga sipil dan anggota Polri, saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kamal kepada wartawan.
Ia mengatakan insiden yang berawal saat pelaku MD melakukan pemalakan yang disertai dengan penganiayaan terhadap warga sipil diruas jalan trans Papua yang melintas di depan kampung Wagete, Selasa (21/5) sore sekitar pukul 17.00 WIT.
Warga langsung melaporkan insiden yang terjadi pada pos polisi sehingga anggota kemudian mendatangi TKP, namun tersangka melakukan perlawanan dengan memukuli anggota dan mobil patroli sehingga anggota kemudian kembali ke polsek dan melaporkannya.
Mendapat laporan tersebut kemudian anggota kembali mendatangi rumah tersangka, namun MD kembali melakukan perlawanan dengan mengeluarkan panah beserta busur dan diarahkan ke anggota.
Akibatnya anggota mengeluarkan tembakan peringatan, namun tersangka terus melawan dan mengejar anggota sehingga terpaksa kembali menembak dan mengenai MD, ucap Kamal.
Kombes Kamal mengatakan dari laporan yang diterima sesaat setelah insiden penembakan sekitar 50 orang warga menyerang polsek dan melakukan pembakaran.
Selain membakar polsek, massa juga membakar tiga toko dan melakukan pelecehan terhadap tiga warga sipil di Wagete.
Namun, hingga kini belum diketahui nama ketiga korban pelecehan seksual, dan situasi kamtibmas di Deiyai saat ini kondusif.