Jakarta (ANTARA) - Keutuhan bangsa yang dinilai sedang diuji berbagai macam pelemahannya, memicu beberapa Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa di dalam Forum Presiden Mahasiswa Indonesia (FORMASI) mengadakan Dharma Mahasiswa di Lapangan Banteng, Rabu (22/08) lalu untuk menyerukan keutuhan bangsa.
Presiden BEM Universitas Trisakti, Dinno, mengatakan agenda yang bertujuan jadi wadah bertemu seluruh aliansi mahasiswa untuk menyatukan narasi dalam perjuangan menjaga keutuhan bangsa, karena terlepas dari semua permasalahan, keutuhan bangsa harus tetap dijaga.
"Kami khawatir, masyarakat akan melakukan tindakan yang melanggar konstitusi, disebabkan informasi yang disebarkan oleh oknum. Karenanya, kami dengan teman-teman segera mendiskusikan hal ini dan memutuskan beberapa hal. Dan terlepas dari semua permasalahanya keutuhan bangsa haruslah tetap dijaga," kata Dinno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baginya, demokrasi ada untuk melindungi kebebasan serta hak-hak warga negara, adapun pemilu sejatinya adalah proses demokrasi luhur untuk merajut harapan dan mimpi baru.
"Pemilu sesungguhnya harus menjadi ajang refleksi guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa yang tertuang dalam UUD 1945.Dan keutuhan bangsa harus dijaga meski saat ini sedang diuji dengan berbagai macam percobaan pelemahaanya," ucapnya.
Hal senada juga, disampaikan oleh Presiden BEM Universitas Paramadina yang tergabung dalam FORMASI, Salman. Dirinya berharap kepada semua pihak agar menahan diri dan tidak terprovokasi serta meminta aparat keamanan untuk menindak tegas para provokator yang menyebabkan terjadinya kerusuhan.
"Kami meminta aparat keamanan untuk menindak tegas provokator di balik kerusuhan yang terjadi, demi terwujudnya ketertiban dan keamanan sesuai dengan hukum yang beraku dan menghormati hak asasi manusia," ucapnya.
Berdasarkan hal tersebut, lanjut salman, mahasiswa menyerukan kepada seluruh entitas masyarakat dan juga elit untuk selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Harus dikedepankan persatuan dan kesatuan bangsa demi utuhnya negara ini," ujar Salman.
Presiden BEM Universitas Trisakti, Dinno, mengatakan agenda yang bertujuan jadi wadah bertemu seluruh aliansi mahasiswa untuk menyatukan narasi dalam perjuangan menjaga keutuhan bangsa, karena terlepas dari semua permasalahan, keutuhan bangsa harus tetap dijaga.
"Kami khawatir, masyarakat akan melakukan tindakan yang melanggar konstitusi, disebabkan informasi yang disebarkan oleh oknum. Karenanya, kami dengan teman-teman segera mendiskusikan hal ini dan memutuskan beberapa hal. Dan terlepas dari semua permasalahanya keutuhan bangsa haruslah tetap dijaga," kata Dinno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baginya, demokrasi ada untuk melindungi kebebasan serta hak-hak warga negara, adapun pemilu sejatinya adalah proses demokrasi luhur untuk merajut harapan dan mimpi baru.
"Pemilu sesungguhnya harus menjadi ajang refleksi guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa yang tertuang dalam UUD 1945.Dan keutuhan bangsa harus dijaga meski saat ini sedang diuji dengan berbagai macam percobaan pelemahaanya," ucapnya.
Hal senada juga, disampaikan oleh Presiden BEM Universitas Paramadina yang tergabung dalam FORMASI, Salman. Dirinya berharap kepada semua pihak agar menahan diri dan tidak terprovokasi serta meminta aparat keamanan untuk menindak tegas para provokator yang menyebabkan terjadinya kerusuhan.
"Kami meminta aparat keamanan untuk menindak tegas provokator di balik kerusuhan yang terjadi, demi terwujudnya ketertiban dan keamanan sesuai dengan hukum yang beraku dan menghormati hak asasi manusia," ucapnya.
Berdasarkan hal tersebut, lanjut salman, mahasiswa menyerukan kepada seluruh entitas masyarakat dan juga elit untuk selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Harus dikedepankan persatuan dan kesatuan bangsa demi utuhnya negara ini," ujar Salman.