Jayapura (ANTARA) - Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf M.Aidi menduga amunisi yang dimiliki Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya merupakan hasil rampasan saat menyerang pos aparat keamanan di beberapa lokasi.

"Namun belum dapat dipastikan sumber amunisi yang dimiliki KKSB yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nduga," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Jayapura, Selasa, terkait beredarnya foto Egianus Kogoya yang dikelilingi amunisi.

Ia mengatakan amunisi yang dimiliki KKSB bisa saja dipasok dari berbagai pihak selain rampasan di pos-pos aparat keamanan juga diperoleh dari kelompok-kelompok tertentu yang mendukung KKSB.

Apalagi Nduga yang merupakan daerah terbuka karena selain dapat dijangkau lewat darat dari Wamena juga dapat melalui Timika-Asmat-Kenyam.

Bahkan , kata Aidi, pada Agustus 2018 lalu WNA berkebangsaan Polandia ditangkap dan dihukum karena terlibat jual beli amunisi ke KKSB dan  tidak tertutup kemungkinan ada amunisi-amunisi yang lolos dan sampai ke kelompok tersebut.

Ketika ditanya tentang foto yang beredar terkait amunisi yang dimiliki Egianus dan kondisinya masih baru, mantan Dandim Jayawijaya mengatakan, kemungkinan saja amunisi tersebut sebelum berada di dalam dus dan belum terpakai sehingga terlihat baru. Kecil kemungkinan amunisi tersebut diperoleh dari anggota karena saat ini pengawasan makin ketat.

KKSB pimpinan Egianus, Sabtu (20/7) menyerang camp anggota Yonif 755 Yalet yang sedang istirahat makan siang di kampung Yuguru. Dalam insiden yang diwarnai kontak senjata, satu anggota TNI AD meninggal akibat luka tembak d ibagian perut sebelah kanan yakni Pratu (anumerta) Usman Hambela.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024