Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja memastikan penyebab kematian Brigadir Kepala Desri Sahrondi, anggota satgas Amole, akibat gigitan ular derik yang merupakan ular endemik di Papua dan Australia.

"Dari laporan yang diterima memang jenis ular tersebut sangat mematikan hingga menyebabkan korban meninggal," ujarnya di Jayapura, Senin malam.

Rodja mengatakan Bripka Sahroni yang berasal dari Brimob Polda Sumbar digigit ular pada Sabtu (27/7) saat menjaga rekan-rekannya yang sedang mandi di Kali Iwaka.

Korban terkena gigitan ular di tangan kanannya saat sedang duduk ketika mengawasi dan mengamankan rekan-rekannya yang sedang mandi.

Ular derik itu sempat ditangkap dan dimasukkan ke dalam botol air mineral, sedangkan korban sempat ditangani dan dirawat di RSMM Caritas, namun meninggal sekitar pukul 09.00 WIT akibat mengalami kelumpuhan otak.

Jenazah angota Brimob itu kini dievakuasi ke Padang, untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Irjen Rodja meminta anggota Polri yang bertugas di wilayah Papua untuk mewaspadai ular derik, jangan sampai digigit mengingat bisanya mematikan.

“Bisa ular derik memang sangat berbahaya karena bisa mematikan,” ujarnya.

Satgas Amole adalah satuan tugas yang menjaga dan mengamankan kegiatan operasional PT Freeport.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024