Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya potensi hujan disertai petir di sebagian wilayah Papua dan Papua Barat yang dapat terjadi antara Rabu (25/9) hingga Kamis (26/9).

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray di Manokwari, Selasa, menjelaskan awan gelap cumulonimbus muncul di wilayah Perairan Teluk Cenderawasih. Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di daerah-daerah yang berada di kawasan tersebut.

"Daerah Papua Barat yang masuk kawasan ini seperti Manokwari Selatan, Teluk Wondama. Mungkin harus lebih waspada saat hendak melaut, begitu juga daerah-daerah yang masuk provinsi Papua seperti Waropen, Nabire dan Biak," kata Denny.

Ia menyebutkan, pergerakan awan ini berpotensi mengarah ke wilayah Jayapura juga Manokwari. Selain petir, awan ini dapat menimbulkan angin kencang serta tinggi gelombang air laut.

Untuk wilayah Papua Barat, sebut Denny, selama dua hari ke depan diperkirakan akan terjadi hujan lokal. Hujan lokal berpotensi terjadi seluruh daerah.

"Hujan ini tidak merata di satu kawasan. Misalnya Manokwari, hujan bisa saja terjadi Rendani saja, atau Wosi saja dan ini biasanya tidak berlangsung lama," ujarnya lagi.

Khusus di daerah Manokwari, lanjut Denny, kondisi cuaca di wilayah perairan secara umum cerah berawan berpotensi hujan ringan yang tidak merata.

Angin di atas wilayah Perairan Manokwari pada umumnya bertiup dari arah utara hingga timur dengan kecepatan 5 s/d 10 knots atau 10 s/d 20 km/jam. Tinggi gelombang laut rata-rata berkisar 0.50 s/d 1.00 meter.

"Tinggi gelombang maksimum dapat mencapai 1,50 meter. Nelayan harus tetap waspada," ujarnya.

Pewarta : Toyiban
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024