Biak (ANTARA) - Akademi Teknik Biak (ATB) Kabupaten Biak Numfor, Papua sedang dipersiapkan untuk berubah status menjadi Politeknik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia unggul bagi warga Papua.

"Untuk perubahan menjadi Politeknik Biak kami sudah melengkapi 26 tenaga dosen,16 diantaranya berkualifikasi magister (S2)," ungkap Direktur Akademi Teknik Biak Heppy Nanggaro di Biak, Rabu.

Ia mengakui, ketika perubahan menjadi Politeknik Biak akan dibuka empat program studi yakni tehnik mesin, sipil, informatika dan arsitektur.

Heppy mengharapkan, dengan rencana perubahan status Politeknik akan lebih banyak menarik minat pemuda pemudi orang asli Papua untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi yang berkemampuan keahlian khusus.

Menyinggung biaya pendidikan di ATB, menurut Heppy, untuk dana pendidikan tinggi di ATB tidak mahal sebesar Rp3 juta untuk satu tahun kuliah.

"Dengan biaya kuliah murah akan membantu mahasiswa ATB yang 98 persen merupakan warga dari kampung OAP," ungkapnya.

Ia berharap, ada dukungan dan perhatian Pemkab Biak Numfor dalam mengalokasikan dana beasiswa pendidikan tinggi khususnya mahasiswa orang asli Papua sehingga mengatasi kesulitan biaya kuliah.

"Kendala utama dihadapi mahasiswa orang asli Papua karena masalah anggaran pendidikan tinggi, karena itu saya berharap ada program beasiswa pendidikan tinggi untuk putra putri daerah yang diberikan Pemkab Biak Numfor," harapnya.

Berdasarkan data hingga tahun akademik 2019/2020 mahasiswa yang terdaftar di Akademi Teknik Biak mencapai sebanyak 252 orang dimana 98 persen diantaranya merupakan mahasiswa orang asli Papua.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024