Jayapura (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menggelar media gathering bersama jurnalis di Jayapura guna mempererat kemitraan serta tali silahturahmi yang selama ini telah terjalin pada Jumat.
Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Simanjuntak di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya juga berharap insan pers dapat turut menginformasikan literasi dan edukasi terkait jasa keuangan khususnya pada Bumi Cenderawasih.
"Kehadiran OJK di Papua dan Papua Barat selain mengatur jasa keuangan, mengawasi juga melindungi konsumen yakni para nasabah, termasuk semua pihak," katanya.
Menurut Adolf, jadi semoga dengan kehadiran OJK dan dibantu dengan rekan-rekan media yang ada di Papua, melalui fokus pengawasan dan pengaturan jasa keuangan, pada tahun mendatang akan melakukan peningkatan literasi dan edukasi.
"Untuk itu, kami berharap pada tahun-tahun mendatang insan pers dapat membantu menginformasikan mengenai hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan dari OJK," ujarnya.
Dia menjelaskan khususnya mengenai investasi-investasi bodong yang semakin marak kini, kemudian produk-produk yang tidak sesuai dengan ketentuan dari industri jasa keuangan dan lain sebagainya.
"Jangan sampai masyarakat nantinya merasa tertipu dengan adanya produk-produk jasa keuangan yang ternyata tidak sesuai dengan ketentuan berlaku," katanya lagi.
Sekadar diketahui, kegiatan media gathering tersebut dilaksanakan selama dua hari sejak 15-16 November 2019 di Jayapura dan diikuti oleh jurnalis berbagai media cetak, daring hingga elektronik.
Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Simanjuntak di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya juga berharap insan pers dapat turut menginformasikan literasi dan edukasi terkait jasa keuangan khususnya pada Bumi Cenderawasih.
"Kehadiran OJK di Papua dan Papua Barat selain mengatur jasa keuangan, mengawasi juga melindungi konsumen yakni para nasabah, termasuk semua pihak," katanya.
Menurut Adolf, jadi semoga dengan kehadiran OJK dan dibantu dengan rekan-rekan media yang ada di Papua, melalui fokus pengawasan dan pengaturan jasa keuangan, pada tahun mendatang akan melakukan peningkatan literasi dan edukasi.
"Untuk itu, kami berharap pada tahun-tahun mendatang insan pers dapat membantu menginformasikan mengenai hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan dari OJK," ujarnya.
Dia menjelaskan khususnya mengenai investasi-investasi bodong yang semakin marak kini, kemudian produk-produk yang tidak sesuai dengan ketentuan dari industri jasa keuangan dan lain sebagainya.
"Jangan sampai masyarakat nantinya merasa tertipu dengan adanya produk-produk jasa keuangan yang ternyata tidak sesuai dengan ketentuan berlaku," katanya lagi.
Sekadar diketahui, kegiatan media gathering tersebut dilaksanakan selama dua hari sejak 15-16 November 2019 di Jayapura dan diikuti oleh jurnalis berbagai media cetak, daring hingga elektronik.