Jayapura (ANTARA) - Dewan Pers mengklaim perekonomian perusahaan media di Papua hingga kini belum tumbuh secara sehat.

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo di Jayapura, Senin, mengatakan sehingga perlu didorong badan usaha yang memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) agar dapat berinvestasi pada perusahaan media tersebut.

"Minimal dapat membantu perusahaan media yang sehat dan berbadan hukum untuk bisa menjalankan fungsinya," tambahnya

Menurut Stanley, selain itu, bentuk kerja sama yang diharapkan antara media dan pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya bukanlah hanya berupa iklan dan lain sebagainya, namun lebih kepada pengembangan liputan yang dapat menemukan masalah-masalah di lapangan.

"Kini pemberitaan cenderung isunya lebih banyak kepada filosofi 'asal bapak senang' sehingga pejabat publik pun menjadi tumpul, dan tidak menemukan permasalahan di lapangan karena tidak ada media yang memberitakan," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya juga mengapresiasi salah satu kebijakan Gubernur Papua terdahulu yang mengakomodasi salah satu media lokal untuk turun ke kampung dan menemukan masalah-masalah dimana seharusnya demikianlah fungsi pers.

"Tidak hanya itu, iklan yang muncul atau dipasang di media juga menunjukkan sehat atau tidaknya perusahaan pers tersebut," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga menemukan fakta bahwa masih banyak perusahaan media yang belum menggaji wartawannya secara layak, sehingga ini juga bisa menjadi indikator sehat atau tidaknya sebuah perusahaan pers.


Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024