Jayapura (ANTARA) - Tokoh agama dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) wilayah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Pdt Anselmus, Senin siang mengunjungi personel TNI di Pos Oksibil yang bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509/Kostrad.

Dalam kunjungan ke Pos tersebut, Pdt Anselmus disambut oleh Danki Pamtas Yonif Raider 509 Kostrad, Lettu Inf Rahmat Hidayat sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Kota Jayapura, Senin malam.

Pada momentum itu, Pdt Anselmus menyampaikan pesan dari jemaat GIDI dan masyarakat yang sangat berterima kasih atas keberadaan Pos Oksibil yang bertugas menjaga perbatasan RI-PNG di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pos Oksibil atau Pos Perbatasan itu sebagai benteng terdepan dalam mengamankan setiap kegiatan yang berada di tapal batas, terutama mengenai barang-barang ilegal diantaranya penyelundupan dan peredaran minuman keras.

"Keberadaan personel dalam Pos Perbatasan Satgas Yonif Raider 509 Kostrad, juga sudah banyak membantu masyarakat yang ada di perbatasan,"ujarnya.

Mulai dari kegiatan karya bakti berupa perbaikan jalan dan pengolahan lahan tidur untuk masyarakat. Lalu, kegiatan bakti sosial di bidang kesehatan.

"Serta banyak kegiatan lainnya yang positif untuk menyejahterakan masyarakat khususnya di wilayah perbatasan, yang ada di Oksibil," kata Pdt Anselmus.

Sementara itu, Danki Pamtas Yonif Raider 509 Kostrad Lettu Inf Rahmat Hidayat menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan dari salah satu Pendeta GIDI yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke Pos Oksibil.

"Semoga silaturahmi yang selama ini terjalin bisa lebih menguatkan kerjasama untuk kesejahteraan masyarakat perbatasan", tambahnya.

Sedangkan, Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad Letkol Inf Wira Muharommah mengemukakan bahwa dari sekian banyak tugas pokok Satgas Perbatasan, salah satunya adalah ikut berperan serta dalam menyejahterakan masyarakat di perbatasan.

"Tentunya dengan kegiatan teritorial serta membina dan membangun kesadaran masyarakat tentang bela negara di tapal batas," lanjutnya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024