Wamena (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalu SK Nomor 104/M/2020 mengubah status Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Yapis Wamena menjadi universitas.

Penyerahan SK dilakukan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Dr Suriel S.Mofu M.Phil. M.Ed mewakili Mendikbud.

Suriel Mofu di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan dengan diserahkannya SK maka Yapis Wamena menjadi universitas pertama di Pegunungan Tengah Papua.

"Harapan saya kampus ini menghasilkan lulusan yang dapat memiliki karakter kemanusiaan yang baik, memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi dan dapat membawa pembaharuan bagi Papua ke depan," jelasnya.

Suriel siap mendukung pengembangan perguruan tinggi di Jayawijaya dalam mengembangkan program-program studi (Prodi) yang relevan dengan kondisi kekinian agar dapat memenuhi dan memecahkan persoalan kesenjangan di berbagai bidang.

"Terutama dalam penyerapan lulusan-lulusan perguruan tinggi dalam berbagai bidang kerja, kita membutuhkan berbagai prodi-prodi yang dapat menjawab tuntutan-tuntutan tersebut," katanya.

Rektor Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, Rudi Hartono menyebutkan syarat menjadi universitas sudah dipenuhi, misalnya ketersediaan sumber daya manusia sesuai bidang ilmu yang dibuka di Yapis.

"Kampus telah mendatangkan 20 dosen karena penambahan empat program studi (prodi) baru," ujarnya.

Ia mengemukakan pembenahan Yapis menuju universitas sudah mulai dilakukan sejak 2008, misalnya terkait akreditasi-akreditasi.

"Indikator akreditasi sangat menentukan di dalam perubahan kelembagaan tersebut," lanjutnya.

Setelah ditambahkan prodi perencanaan wilayah kota program sarjana, prodi agronomi, prodi manajemen ritel fakultas ekonomi dan bisnis serta fakultas pertanian maka jumlah keseluruhan prodi Yapis Wamena adalah sebanyak delapan.

"Mulai hari ini kita membuka pendaftaran untuk ke delapan prodi yang ada. Mudah-mudahan ke depan kita akan mengembangkan prodi yang dibutuhkan di daerah tersebut," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024