Timika (ANTARA) - Sebanyak 420 atlet dari 15 provinsi dan 21 kabupaten/kota seluruh Indonesia akan mengikuti ajang Papua Open Turnamen Atletik 2020 yang akan berlangsung di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, pada 27-29 Februari.

Technical Delegate (TD) Atletik PON XX Papua, Umaryono di Timika, Selasa, mengatakan ajang Papua Open Turnamen  Atletik 2020 itu sekaligus merupakan test ivent dimana Kabupaten Mimika merupakan tuan rumah penyelenggara pertandingan cabor atletik pada PON XX Papua, Oktober-November mendatang.

"Persyaratan teknis seperti sarana, venue dan peralatan yang digunakan untuk test ivent sudah siap. Sisi peralatan, kami sudah melakukan pengecekan, semua sudah tersedia. Intinya PB PON Sub Mimika siap melaksanakan test ivent atletik 2020," kata Umaryono.

Hampir seluruh nomor pertandingan pada Papua Open Turnamen Atletik 2020 akan digelar dan dipusatkan di Mimika Sport Complex (MSC) di kawasan Timika Jaya SP2, tepat di depan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.

Fasilitas MSC yang mencakup stadion atletik terbuka bertaraf internasional, stadion tertutup (indoor) dan dilengkapi dengan wisma atlet dibangun oleh PT Freeport Indonesia untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua.

Adapun nomor jalan cepat 20 kilometer dan maraton 40,195 kilometer akan digelar di lintasan Kota Kuala Kencana yang merupakan pusat perkantoran dan tempat tinggal karyawan PT Freeport Indonesia.

Umaryono yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi PB PASI mengatakan ajang Papua Open Turnamen Atletik 2020 di Timika akan melombakan 40 nomor atletik, kurang enam nomor dari 46 yang akan dipertandingkan saat PON X Papua.

Kekurangan ini, jelas Umaryono, disebabkan karena faktor terbatasnya waktu penyelenggaraan yang hanya tiga hari. Meski begitu, atlet-atlet pada nomor yang tak dilombakan sebagian besar sudah lolos kualifikasi PON.

Umaryono memuji penggunaan fasilitas jalan di Kota Kuala Kencana untuk perlombaan jalan cepat dan marathon pada PON XX Papua mendatang yang dinilainya sebagai lintasan terbaik sepanjang perhelatan ajang olahraga nasional empat tahun sekali itu di Indonesia.

"Ini sumbangsih PT Freeport terhadap perkembangan olahraga atletik di Indonesia dalam rangka PON dengan mengizinkan arealnya digunakan. Ini apresiasi sangat tinggi bagi kami pelaku olahraga atletik," kata Umaryono.

Anggota Technical Delegate (TD) Atletik PON lainnya, Dwi Priyono mengatakan penggunaan kawasan jalan raya di Kota Kuala Kencana itu memiliki pertimbangan khusus.

Kabupaten Mimika sendiri pada penyelenggaraan PON XX Papua mendatang menjadi tuan rumah penyelenggaraan sembilan cabor.

Jika nomor maraton dan jalan cepat menggunakan jalan di tengah Kota Timika, katanya, hal itu akan mengganggu arus transportasi tamu dan atlet ke setiap venue.

"Kalau di kota maka kita akan tutup jalan raya, itu tentu mengganggu arus distribusi atlet ke venue masing-masing. Atlet pun kami yakin akan nyaman lari di sana (Kuala Kencana)," jelas Dwi.

Kondisi jalan yang lebar dan rata, ditambah suhu udara yang sejuk di sela-sela hutan belantara dengan arus kendaraan yang tidak padat, katanya, menjadikan Kuala Kencana ideal untuk pertandingan jalan cepat dan maraton.

Anggota Komisi Perlombaan PB PASI, Sarjito, mengatakan khusus nomor jalan cepat merupakan nomor unggulan Indonesia, dimana pada empat Sea Games terakhir atlet putra jalan cepat Indonesia selalu meraih medali emas.

Selain menilai perangkat fisik, pelaksanaan Papua Open Turnamen Atletik 2020 di Timika itu sekaligus akan mengevaluasi kesiapan panitia menyelenggarakan semua nomor pertandingan, termasuk mengevaluasi bidang pendukung lain, misalnya akomodasi, konsumsi, kesehatan dan transportasi.

"Test ivent ini akan membantu kami mempersiapkan SDM untuk penyelenggaraan PON nanti," kata Sekretaris Pengprov PASI Papua Markus Y Raubaba.


 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024