Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menegaskan bahwa mengambil untung dari perdagangan beras diperbolehkan, tapi yang dilarang adalah perdagangan tersebut dimafiakan.
"Dalam berbisnis itu hak boleh untung, tetapi yang tidak boleh adalah beras ini dimafiakan. Dalam arti jangan sampai ketika rakyat butuh, harganya dimahalkan, ketika panen, harga berasnya dibanting sampai petani dimiskinkan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu.
Erick mengatakan bahwa berdagang harus dengan kondisi saling menguntungkan. Petani tidak boleh dikorbankan, rakyat mesti membeli dengan harga yang baik. Yang namanya pedagang boleh untung.
"Kita mau, mafia-mafia ini harus kita sadarkan, karena yang namanya pemerintah punya jalur distribusi yang sangat kuat," katanya.
Menurut Erick, kalau tidak bisa di jalur distribusi pemerintah, Bulog bisa bekerja sama dengan minimarket dan supermarket yang menjual beras.
"Tapi intinya, kami ingin masyarakat jelas kondisi kita aman, pemerintah hadir. Ada corona kita bersatu. Sama juga Lebaran sudah dekat, stoknya ada dan panen raya hampir tiba," ujar Menteri BUMN tersebut.
Mengenai distribusi, ia mengatakan Kementerian BUMN akan terus memperbaikinya apakah dengan kanal yang ada selama ini atau lewat kanal distribusi yang lebih modern. Apalagi sekarang sudah banyak pedagang online yang juga menjual beras.
Sebelumnya pemerintah melalui Perum Bulog menjamin stok beras tetap aman, setelah ada aksi borong belanja di tengah-tengah masyarakat menyusul kabar dua warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu menimbun beras dan bahan pokok lain karena, Bulog bersama BUMN lainnya yang bergerak di bidang pangan siap mengantisipasi apabila ada kelangkaan.
Selain itu, menurutnya Bulog terus menjamin stok beras karena akan menyerap kembali hasil panen dalam waktu dekat.
Dia mengatakan pada April mendatang, sejumlah wilayah Indonesia akan panen beras.
Menurut dia, pada April nanti, Bulog akan menyerap sekitar 1,7 juta ton beras sehingga apabila diperlukan dalam dua bulan ke belakang ini Bulog dapat menghabiskan sekitar 500 ribu ton beras.
"Dalam berbisnis itu hak boleh untung, tetapi yang tidak boleh adalah beras ini dimafiakan. Dalam arti jangan sampai ketika rakyat butuh, harganya dimahalkan, ketika panen, harga berasnya dibanting sampai petani dimiskinkan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu.
Erick mengatakan bahwa berdagang harus dengan kondisi saling menguntungkan. Petani tidak boleh dikorbankan, rakyat mesti membeli dengan harga yang baik. Yang namanya pedagang boleh untung.
"Kita mau, mafia-mafia ini harus kita sadarkan, karena yang namanya pemerintah punya jalur distribusi yang sangat kuat," katanya.
Menurut Erick, kalau tidak bisa di jalur distribusi pemerintah, Bulog bisa bekerja sama dengan minimarket dan supermarket yang menjual beras.
"Tapi intinya, kami ingin masyarakat jelas kondisi kita aman, pemerintah hadir. Ada corona kita bersatu. Sama juga Lebaran sudah dekat, stoknya ada dan panen raya hampir tiba," ujar Menteri BUMN tersebut.
Mengenai distribusi, ia mengatakan Kementerian BUMN akan terus memperbaikinya apakah dengan kanal yang ada selama ini atau lewat kanal distribusi yang lebih modern. Apalagi sekarang sudah banyak pedagang online yang juga menjual beras.
Sebelumnya pemerintah melalui Perum Bulog menjamin stok beras tetap aman, setelah ada aksi borong belanja di tengah-tengah masyarakat menyusul kabar dua warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu menimbun beras dan bahan pokok lain karena, Bulog bersama BUMN lainnya yang bergerak di bidang pangan siap mengantisipasi apabila ada kelangkaan.
Selain itu, menurutnya Bulog terus menjamin stok beras karena akan menyerap kembali hasil panen dalam waktu dekat.
Dia mengatakan pada April mendatang, sejumlah wilayah Indonesia akan panen beras.
Menurut dia, pada April nanti, Bulog akan menyerap sekitar 1,7 juta ton beras sehingga apabila diperlukan dalam dua bulan ke belakang ini Bulog dapat menghabiskan sekitar 500 ribu ton beras.