Jayapura (ANTARA) - Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat memberikan bantuan dana tunai untuk rehabilitasi gedung TK Mutiara Hati Wamena, Kabupaten Jayawijaya, :Papua sebesar Rp20 juta.

Bantuan tersebut diserahkan Ketua YBM PLN Unit Pelaksana Pelayanan pelanggan (UP3) Wamena, Yudi Santoso didampingi pengurus ketika mengunjungi sekolah tersebut.

"Bantuan dana tunai untuk rehabilitasi sekolah senilai Rp20 juta diterima langsung oleh Kepala Sekolah TK Mutiara Hati ibu Nunuk Riani, ST," kata Yudi Santoso dalam siaran pers kepada ANTARA di Jayapura, Jumat. 

Bantuan tersebut diberikan guna mensuport kembali semangat para guru dan pengurus yayasan agar sekolah tersebut harus tetap eksis dalam melangsungkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tanah Papua.

"Semua orang tahu bahwa pembangunan SDM di Tanah Papua masih sangat kurang dan minim dibanding daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diharapkan  dengan bantuan yang diberikan bisa membantu biaya rehabilitasi sekolah yang kena imbas kerusuhan pada September 2019 di Wamena.

"Terlepas dari hal tersebut YBM PLN dalam lima program unggulanya, salah satunya adalah membantu pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu/miskin berdasarkan hasil keputusan Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada Desember 2019," kata Yudi.

Gedung sekolag Taman Kanak-kanak Mutiara Hati merupakan salah satu sekolah yang ikut terkena dampak dari tragedi konflik sosial yang terjadi pada 23 September 2019 di Wamena. Akibatnya anak-anak yang bersekolah di TK tersebut berkurang hingga mencapai 60 persen.  

"Sebelum terjadi tragedi konflik sosial di Wamena jumlah siswa/siswi yang belajar di TK Mutiara Hati sebanyak 174 anak dan pascatragedi yang belajar hingga saat ini adalah sebanyak 38 anak," kata Kepala Sekolah TK Mutiara Hati ibu Nunuk Riani.

Hal ini, ungkap dia, disebabkan trauma yang berkepanjangan yang dirasakan oleh anak-anak serta orang tua, sehingga anak-anak yang awalnya semangat ke sekolah, pascatragedi itu semangat tersebut menjadi berkurang. 

"Berkurangya anak-anak yang kembali aktif sekolah pascapersoalan, berimbas pada rencana penutupan TK Mutiara Hari karena dari pengelola sekolah menuturkan selama ini dalam pembiayaan operasional didapat dari iuran para siswa/siswi serta donator lainya yang sifatya tidak mengikat," katanya.

Berkaitan dengan bantuan dari dana tunai dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat cabang Wamena, Nunuk mengaku sangat berterima kasih.

"Mewakili dari pengurus Yayasan Bina Insan Mandiri dan sekaligus kepala sekolah TK Mutiara Hati, saya menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada YBM PLN UP3 Wamena karena dengan bantuan tersebut sekolah ini akan bisa kembali eksis dalam mendidik serta membangun SDM di Papua, lebih khusus di Wamena," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024