Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Resor Asmat melaksanakan sosialisasi tentang penggunaan media sosial, antihoaks, bahaya narkoba, dan intoleransi kepada para siswa SMPN Mbait, Kabupaten Asmat, Papua.

"Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang terhadap aturan-aturan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial, kenakalan remaja ini bisa terjadi karena juga pengaruh dari medsos, sehingga perlu diberikan pencerahan," kata Kasat Binmas Polres Asmat Iptu Djhon Philips Rahateen dalam keterangan tertulis di Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Kenakalan remaja, katanya, biasanya terjadi karena mereka gagal dalam menjalani proses kejiwaannya dan perwujudan dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan.

"Kenakalan remaja itu, seperti bolos sekolah, aksi coret-coret, pemalakan, intimidasi oleh kelompok atau individu, tawuran, seks bebas, narkoba, dan balap motor," katanya.

Untuk itu, kata dia, diperlukan pencegahan dengan memberikan pemahaman yang baik dan benar soal bagaimana mengisi masa muda dengan hal-hal yang positif.

Ia menyebut Polres Asmat berinisiatif menyosialisasikan tentang bahaya narkoba, seks bebas, penggunaan media sosial, dan materi lainnya.

"Kami juga menyampaikan arahan tentang berita hoaks yang merupakan berita bohong yang bertujuan untuk memberikan ujaran kebencian serta memprovoksi seseorang maupun orang banyak. Pelaku penyebar berita hoaks dapat dipidanakan dan dikenakan UU ITE," katanya.

Pada kesempatan itu, Djhon juga menyampaikan bahwa Polres Asmat sudah membentuk Satgas Saber Pungli untuk mencegah praktik pungutan liar di daerah itu.

"Apabila ada yang mendapati dan menjadi korban pungli segera melaporkan ke Polres Asmat agar ditindaklanjuti," kata dia.

Kepala Sekolah SMPN Mbait Suwarno menyampaikan terima kasih kepada Polres Asmat karena telah memberikan pemahaman tentang kenakalan remaja dan hoaks.

"Harapannya kegiatan seperti ini terus berlanjut agar para pemuda bisa memahami lebih baik lagi," katanya.
 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024