Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membagikan sekitar 2.000 paket sembako untuk mahasiswa yang tidak pulang kampung, karyawan, sopir angkutan umum, serta warga di sekitar kampus, baik di kawasan kampus I, II maupun III.
Koordinator pengadaan dan pendistribusian sembako UMM Peduli, Hasim di Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengemukakan UMM secara aktif berkontribusi membantu masyarakat untuk menanggulangi dampak pandemi COVID-19 dengan membagikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan.
"Pada tahap pertama, pembagian paket sembako dilakukan di Auditorium BAU UMM dengan protokol kesehatan sesuai standar pemerintah. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita di bawah naungan Muhammadiyah, kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19," katanya.
Sasaran penerima paket sembako tersebut, di antaranya juru parkir, petugas cleaning service, pensiunan UMM yang membutuhkan, sopir mikrolet, mahasiswa yang tinggal di sekitar lingkungan UMM dan membutuhkan, serta warga di sekitar kampus UMM.
Pada tahap pertama, sembako yang dibagikan 600 paket kepada perwakilan kelompok penerima manfaat. Selebihnya akan dibagi ke sejumlah lokasi seperti di Tlogomas, Tegalgondo, Mulyoagung, SumberSari dan sejumlah wilayah lainnya di sekitar ketiga kampus UMM.
Senada dengan Hasim, penanggung jawab pendistribusian paket sembako, Rahmat Pulung Sudibyo mengatakan bahwa sembako akan didistribusikan dalam empat kloter selama bulan Ramadhan. Model pendistribusian ini dibuat mengacu pada skema protokol kesehatan.
"Pembagian sembako ini dibagi menjadi empat kloter bertujuan untuk menghindari kerumunan atau penumpukan warga penerima paket sembako," kata Pulung.
Tak hanya membagikan pada warga, UMM Peduli juga telah menyiapkan skema pembagian paket sembako untuk mahasiswa UMM yang masih tinggal di Malang.
"Paket sembako ini tidak hanya akan didistribusikan kepada warga terdampak pandemi COVID-19, namun juga pada mahasiswa UMM yang masih bertahan di Malang," tuturnya.
Penyaluran paket sembako kloter pertama tersebut diberikan kepada cleaning service yang merupakan pekerja harian di lingkungan UMM.
Salah satu penerima penyaluran paket sembako, Humairah Luthfiah menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu di tengah perekonomian yang sedang tidak stabil akibat pandemi COVID-19 ini.
"Secara pribadi saya sangat bersyukur dengan program UMM Peduli ini. Sangat membantu perekonomian saya sebagai salah satu orang yang terdampak ini," katanya.
Sebelumnya sejumlah kampus di Malang juga memberikan bantuan pangan kepada mahasiswanya yang tetap bertahan di Malang (tidak mudik). Selain memberikan bantuan pangan, kampus juga memberikan bantuan kuota untuk perkuliahan daring sebesar Rp160 ribu per mahasiswa.*
Koordinator pengadaan dan pendistribusian sembako UMM Peduli, Hasim di Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengemukakan UMM secara aktif berkontribusi membantu masyarakat untuk menanggulangi dampak pandemi COVID-19 dengan membagikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan.
"Pada tahap pertama, pembagian paket sembako dilakukan di Auditorium BAU UMM dengan protokol kesehatan sesuai standar pemerintah. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita di bawah naungan Muhammadiyah, kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19," katanya.
Sasaran penerima paket sembako tersebut, di antaranya juru parkir, petugas cleaning service, pensiunan UMM yang membutuhkan, sopir mikrolet, mahasiswa yang tinggal di sekitar lingkungan UMM dan membutuhkan, serta warga di sekitar kampus UMM.
Pada tahap pertama, sembako yang dibagikan 600 paket kepada perwakilan kelompok penerima manfaat. Selebihnya akan dibagi ke sejumlah lokasi seperti di Tlogomas, Tegalgondo, Mulyoagung, SumberSari dan sejumlah wilayah lainnya di sekitar ketiga kampus UMM.
Senada dengan Hasim, penanggung jawab pendistribusian paket sembako, Rahmat Pulung Sudibyo mengatakan bahwa sembako akan didistribusikan dalam empat kloter selama bulan Ramadhan. Model pendistribusian ini dibuat mengacu pada skema protokol kesehatan.
"Pembagian sembako ini dibagi menjadi empat kloter bertujuan untuk menghindari kerumunan atau penumpukan warga penerima paket sembako," kata Pulung.
Tak hanya membagikan pada warga, UMM Peduli juga telah menyiapkan skema pembagian paket sembako untuk mahasiswa UMM yang masih tinggal di Malang.
"Paket sembako ini tidak hanya akan didistribusikan kepada warga terdampak pandemi COVID-19, namun juga pada mahasiswa UMM yang masih bertahan di Malang," tuturnya.
Penyaluran paket sembako kloter pertama tersebut diberikan kepada cleaning service yang merupakan pekerja harian di lingkungan UMM.
Salah satu penerima penyaluran paket sembako, Humairah Luthfiah menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu di tengah perekonomian yang sedang tidak stabil akibat pandemi COVID-19 ini.
"Secara pribadi saya sangat bersyukur dengan program UMM Peduli ini. Sangat membantu perekonomian saya sebagai salah satu orang yang terdampak ini," katanya.
Sebelumnya sejumlah kampus di Malang juga memberikan bantuan pangan kepada mahasiswanya yang tetap bertahan di Malang (tidak mudik). Selain memberikan bantuan pangan, kampus juga memberikan bantuan kuota untuk perkuliahan daring sebesar Rp160 ribu per mahasiswa.*