Surabaya (ANTARA) - DPRD Kota Surabaya menyebut Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya 2020 masih 0 rupiah atau belum ke luar untuk keperluan bantuan sosial (bansos) baik berupa sembako maupun bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga terdampak COVID-19.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, di Surabaya, Rabu, menjelaskan untuk bansos berupa BLT dan sembako untuk warga terdampak selama tiga bulan ke depan yakni Mei, Juni dan Juli, masih dioptimalkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos), Pemprov Jatim dan pihak swasta.
"Dari semua itu, APBD = 0 rupiah untuk bantuan-bantuan itu," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, anggaran yang direncanakan dalam APBD Surabaya 2020 sebesar Rp160 miliar itu bisa digunakan saving atau tabungan untuk persiapan bansos pada Juli dan Agustus, jika saat masa recovery atau pemulihan pasca-bencana, warga masih perlu dibantu.
Terkait ini, lanjut dia, mulai sekarang Pemkot Surabaya perlu menyiapkan mekanisme penggunaan anggarannya. Mekanisme pengadaan barang jasa atau BLT daerah agar siap direalisasikan pada saat warga perlu dibantu kembali pada Juli nanti.
"Ini karena dari APBN melalui Kemensos hanya untuk tiga bulan," katanya.
Selain itu, Reni menyarankan agar sebagian anggaran bisa digunakan untuk bidang kesehatan di antaranya pengadaan reagan kit, ruang isolasi, alat pelindung diri (APD), tambahan penghasilan untuk tenaga kesehatan mulai yang di puskesmas dan rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan sebelumnya mengatakan mulai Rabu (6/5) ini, bansos berupa sembako untuk tiga bulan ke depan mulai didistribusikan secara bertahap kepada 27.023 KK (kartu keluarga) yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya.
"Data ini bergerak dinamis setiap waktunya, sehingga nantinya apabila ada warga Surabaya yang terdampak COVID-19 dan belum mendapatkan bantuan, maka warga bisa mengajukan melalui pengurus Rukun Warga (RW)," katanya.
Usulan dari RW tersebut disampaikan ke pihak kelurahan untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. Setelah dinyatakan lolos oleh Dinsos, baru kemudian sembako diserahkan kepada warga yang benar-benar berhak menerima.
Selain bansos sembako, lanjut dia, warga terdampak juga akan mendapatkan bansos berupa uang tunai atau bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp600 ribu yang akan diberikan selama tiga bulan yakni Mei, Juni dan Juli. BLT ini akan diberikan kepada 174.332 KK mulai Senin (11/5) depan.
Adapun metode pencairan BLT melalui PT Pos yang sudah bekerja sama dengan Kemensos RI. Nantinya, data 174.332 KK itu disalurkan ke PT Pos yang tersebar di Kota Surabaya. Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambil bantuan di kantor PT Pos.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, di Surabaya, Rabu, menjelaskan untuk bansos berupa BLT dan sembako untuk warga terdampak selama tiga bulan ke depan yakni Mei, Juni dan Juli, masih dioptimalkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos), Pemprov Jatim dan pihak swasta.
"Dari semua itu, APBD = 0 rupiah untuk bantuan-bantuan itu," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, anggaran yang direncanakan dalam APBD Surabaya 2020 sebesar Rp160 miliar itu bisa digunakan saving atau tabungan untuk persiapan bansos pada Juli dan Agustus, jika saat masa recovery atau pemulihan pasca-bencana, warga masih perlu dibantu.
Terkait ini, lanjut dia, mulai sekarang Pemkot Surabaya perlu menyiapkan mekanisme penggunaan anggarannya. Mekanisme pengadaan barang jasa atau BLT daerah agar siap direalisasikan pada saat warga perlu dibantu kembali pada Juli nanti.
"Ini karena dari APBN melalui Kemensos hanya untuk tiga bulan," katanya.
Selain itu, Reni menyarankan agar sebagian anggaran bisa digunakan untuk bidang kesehatan di antaranya pengadaan reagan kit, ruang isolasi, alat pelindung diri (APD), tambahan penghasilan untuk tenaga kesehatan mulai yang di puskesmas dan rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan sebelumnya mengatakan mulai Rabu (6/5) ini, bansos berupa sembako untuk tiga bulan ke depan mulai didistribusikan secara bertahap kepada 27.023 KK (kartu keluarga) yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya.
"Data ini bergerak dinamis setiap waktunya, sehingga nantinya apabila ada warga Surabaya yang terdampak COVID-19 dan belum mendapatkan bantuan, maka warga bisa mengajukan melalui pengurus Rukun Warga (RW)," katanya.
Usulan dari RW tersebut disampaikan ke pihak kelurahan untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. Setelah dinyatakan lolos oleh Dinsos, baru kemudian sembako diserahkan kepada warga yang benar-benar berhak menerima.
Selain bansos sembako, lanjut dia, warga terdampak juga akan mendapatkan bansos berupa uang tunai atau bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp600 ribu yang akan diberikan selama tiga bulan yakni Mei, Juni dan Juli. BLT ini akan diberikan kepada 174.332 KK mulai Senin (11/5) depan.
Adapun metode pencairan BLT melalui PT Pos yang sudah bekerja sama dengan Kemensos RI. Nantinya, data 174.332 KK itu disalurkan ke PT Pos yang tersebar di Kota Surabaya. Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambil bantuan di kantor PT Pos.