Wamena (ANTARA) - Jajaran Detasemen TNI AU Wamena siap membantu menangani menerbangkan pasien Covid-19 yang dirujuk selama penerbangan sipil dari dan menuju ke sana dihentikan sementara.
Komandan Detasemen TNI AU Wamena, Mayor Penerbang Arief Sudjatmiko, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, memastikan standar kesehatan menjadi prioritas dalam kesiapan mereka membantu misi kemanusiaan memakai pesawat transportasi berat mereka --di antaranya C-130 Hercules-- di wilayah Pegunungan Tengah Papua itu.
"Bulan lalu kami membawa penumpang keluar dari Wamena menuju ke Jayapura, termasuk wilayah lain di luar Jayapura, di mana penumpang ini adalah pasien yang mendapat rujukan dari RSUD Wamena," katanya.
Ada juga beberapa keluarga pasien atau pendamping pasien yang diangkut dengan sejumlah persyaratan, misalnya berkas perjalanan, surat rekomendasi kepala daerah, hasil tes cepat yang non reaktif, surat keterangan kesehatan dari RSUD, KTP, dan kartu keluarga.
Ia memastikan setelah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah, lalu ia menyampaikan ke Pangkalan TNI AU Silas Papare terkait warga yang hendak diangkut. Detasemen TNI AU Wamena ada di bawah komando Pangkalan TNI AU Silas Papare di Sentani, Jayapura.
TNI AU memiliki jadwal penerbangan transport berat rutin ke pangkalan-pangkalannya dengan berbagai misi dan muatan, apakah itu menerbangkan personel TNI AU atau matra lain TNI dan keluarganya, masyarakat umum yang telah melengkapi berbagai persyaratan dan pengamanan personel, dan lain-lain.
Tugas penerbangan rutin itu dijalankan oleh Dinas Angkutan Umum Militer, yang di tingkat pangkalan-pangkalan diatur oleh Dinas Operasi pangkalan TNI AU setempat.
"Kami juga membawa beberapa personel medis yang beberapa waktu sebelumnya mendampingi pasien yang dirujuk ke Jayapura, termasuk personel TNI/polri tetapi seluruhnya harus melalui persetujuan dari pemerintah daerah Jayawijaya," katanya.
Syarat lain yang juga harus dipenuhi calon penumpang adalah melaporkan diri ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Wamena.
"Pada prinsipnya kami, TNI AU, akan melaksanakan apa yang menjadi perintah dari pimpinan, selama terpenuhi apa yang menjadi kewajiban atau protokol yang harus diikuti calon penumpang," katanya.
Komandan Detasemen TNI AU Wamena, Mayor Penerbang Arief Sudjatmiko, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, memastikan standar kesehatan menjadi prioritas dalam kesiapan mereka membantu misi kemanusiaan memakai pesawat transportasi berat mereka --di antaranya C-130 Hercules-- di wilayah Pegunungan Tengah Papua itu.
"Bulan lalu kami membawa penumpang keluar dari Wamena menuju ke Jayapura, termasuk wilayah lain di luar Jayapura, di mana penumpang ini adalah pasien yang mendapat rujukan dari RSUD Wamena," katanya.
Ada juga beberapa keluarga pasien atau pendamping pasien yang diangkut dengan sejumlah persyaratan, misalnya berkas perjalanan, surat rekomendasi kepala daerah, hasil tes cepat yang non reaktif, surat keterangan kesehatan dari RSUD, KTP, dan kartu keluarga.
Ia memastikan setelah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah, lalu ia menyampaikan ke Pangkalan TNI AU Silas Papare terkait warga yang hendak diangkut. Detasemen TNI AU Wamena ada di bawah komando Pangkalan TNI AU Silas Papare di Sentani, Jayapura.
TNI AU memiliki jadwal penerbangan transport berat rutin ke pangkalan-pangkalannya dengan berbagai misi dan muatan, apakah itu menerbangkan personel TNI AU atau matra lain TNI dan keluarganya, masyarakat umum yang telah melengkapi berbagai persyaratan dan pengamanan personel, dan lain-lain.
Tugas penerbangan rutin itu dijalankan oleh Dinas Angkutan Umum Militer, yang di tingkat pangkalan-pangkalan diatur oleh Dinas Operasi pangkalan TNI AU setempat.
"Kami juga membawa beberapa personel medis yang beberapa waktu sebelumnya mendampingi pasien yang dirujuk ke Jayapura, termasuk personel TNI/polri tetapi seluruhnya harus melalui persetujuan dari pemerintah daerah Jayawijaya," katanya.
Syarat lain yang juga harus dipenuhi calon penumpang adalah melaporkan diri ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Wamena.
"Pada prinsipnya kami, TNI AU, akan melaksanakan apa yang menjadi perintah dari pimpinan, selama terpenuhi apa yang menjadi kewajiban atau protokol yang harus diikuti calon penumpang," katanya.