Semarang (ANTARA) - Prajurit TNI yang menjadi korban tewas dalam jatuhnya helikopter MI-17 di Kabupaten Kendal, sepekan yang lalu, bertambah satu.
Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso memimpin upacara pemakaman Lettu Cpn Vira Yudha di TPU Kembangarum Semarang, Minggu, yang meninggal dunia pada Sabtu (13/6) malam.
Lettu Vira meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RS Dr.Kariadi Semarang.
Menurut Teguh, almarhum meninggal dunia setelah mengalami masalah pada paru-paru.
"Almarhum ini salah satu korban selamat yang sempat membaik kondisinya di awal perawatan," katanya.
Namun, lanjut dia, permasalahan pada fungsi paru-paru dan ginjal yang menyebabkan kondisi almarhum belum membaik.
Almarhum Lettu Vira meninggalkan seorang istri dan seorang putra.
Heli MI-19 yang ditumpangi sembilan prajurit TNI jatuh di area Kawasan Industri Kendal pada Sabtu (6/6) sore.
Empat prajurit tewas dalam kejadian nahas tersebut.
Keempat prajurit yang tewas dalam peristiwa tersebut masing-masing Lettu Wisnu Tia Aruni, Kapten I Kadek Suardiasa, Kapten Fredy Vebryanto Nugroho, dan Kapten Yulius Hendro.
Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso memimpin upacara pemakaman Lettu Cpn Vira Yudha di TPU Kembangarum Semarang, Minggu, yang meninggal dunia pada Sabtu (13/6) malam.
Lettu Vira meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RS Dr.Kariadi Semarang.
Menurut Teguh, almarhum meninggal dunia setelah mengalami masalah pada paru-paru.
"Almarhum ini salah satu korban selamat yang sempat membaik kondisinya di awal perawatan," katanya.
Namun, lanjut dia, permasalahan pada fungsi paru-paru dan ginjal yang menyebabkan kondisi almarhum belum membaik.
Almarhum Lettu Vira meninggalkan seorang istri dan seorang putra.
Heli MI-19 yang ditumpangi sembilan prajurit TNI jatuh di area Kawasan Industri Kendal pada Sabtu (6/6) sore.
Empat prajurit tewas dalam kejadian nahas tersebut.
Keempat prajurit yang tewas dalam peristiwa tersebut masing-masing Lettu Wisnu Tia Aruni, Kapten I Kadek Suardiasa, Kapten Fredy Vebryanto Nugroho, dan Kapten Yulius Hendro.