Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menyatakan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur menjadi percontohan pengelolaan tempat ibadah di era normal baru.
"Saya mengapresiasi pengelola Masjid Al Akbar yang membersihkan masjid lima kali dalam sehari. Saya berharap, masjid ini juga mengajarkan jamaah untuk senantiasa menjaga dan mematuhi kebersihan serta menjaga jarak ketika berada di dalamnya," ujarnya di sela kunjungannya di Surabaya, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, JK yang didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak sempat dicek suhunya dan menggunakan cairan pembersih tangan sebelum memasuki masjid.
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu juga menyempatkan diri melihat area toilet yang dinamai "Green Toilet MAS" karena tempatnya yang bersih dan limbah airnya masih bisa dimanfaatkan menyiram tanaman.
"Saya kaget ketika masuk Masjid Al Akbar, toiletnya sangat bersih dan rapi melebihi hotel serta tamannya juga bagus. Selain itu, Protokol Kesehatan juga detail dan tim dilengkapi alat pelindung diri (APD)," ucapnya.
JK berharap pengelolaan manajemen kebersihan masjid itu bisa menjadi contoh bagi masjid lainnya, sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi dan kesehatan bagi jamaahnya.
"Terima kasih kepada seluruh pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dan DMI Jatim yang telah menjaga kebersihan masjid di Jawa Timur," kata ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor menyampaikan kunjungan JK dalam rangka memastikan kesiapan masjid menghadapi era normal baru.
Ia menjelaskan bahwa di Masjid Al Akbar sejak awal sudah diterapkan standar operasional prosedur protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.
"Masjid ini menerapkan 14 SOP seperti menjaga jarak, membawa sandal masuk ke dalam masjid, khutbah jumat diperpendek menjadi 10 menit, masjid dibersihkan lima kali dalam sehari dan lainnya," tuturnya.
"Saya mengapresiasi pengelola Masjid Al Akbar yang membersihkan masjid lima kali dalam sehari. Saya berharap, masjid ini juga mengajarkan jamaah untuk senantiasa menjaga dan mematuhi kebersihan serta menjaga jarak ketika berada di dalamnya," ujarnya di sela kunjungannya di Surabaya, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, JK yang didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak sempat dicek suhunya dan menggunakan cairan pembersih tangan sebelum memasuki masjid.
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu juga menyempatkan diri melihat area toilet yang dinamai "Green Toilet MAS" karena tempatnya yang bersih dan limbah airnya masih bisa dimanfaatkan menyiram tanaman.
"Saya kaget ketika masuk Masjid Al Akbar, toiletnya sangat bersih dan rapi melebihi hotel serta tamannya juga bagus. Selain itu, Protokol Kesehatan juga detail dan tim dilengkapi alat pelindung diri (APD)," ucapnya.
JK berharap pengelolaan manajemen kebersihan masjid itu bisa menjadi contoh bagi masjid lainnya, sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi dan kesehatan bagi jamaahnya.
"Terima kasih kepada seluruh pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dan DMI Jatim yang telah menjaga kebersihan masjid di Jawa Timur," kata ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor menyampaikan kunjungan JK dalam rangka memastikan kesiapan masjid menghadapi era normal baru.
Ia menjelaskan bahwa di Masjid Al Akbar sejak awal sudah diterapkan standar operasional prosedur protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.
"Masjid ini menerapkan 14 SOP seperti menjaga jarak, membawa sandal masuk ke dalam masjid, khutbah jumat diperpendek menjadi 10 menit, masjid dibersihkan lima kali dalam sehari dan lainnya," tuturnya.